Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) terus menjalankan rencana akuisisi tambang batubara. Namun, hingga kini, produsen nikel plat merah ini belum mendapatkan tambang yang pas.
Direktur Utama ANTM Alwin Syah Loebis mengatakan, ANTM harus berebut dengan perusahaan-perusahaan lain yang juga mengincar tambang batubara. Misalnya, dua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tambang lain, seperti PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) dan PT Timah Tbk (TINS) yang saat ini sedang gencar mencari tambang batubara.
"Kami mencari tambang tidak untuk dijual. Tapi, untuk menyuplai Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang akan dibangun," kata Alwin, Selasa (2/2). Alwin mengatakan, ANTM memerlukan tambang batubara dengan kapasitas produksi 2 juta ton per tahun, dan bisa ditambang paling tidak dalam 20 tahun ke depan.
Dus, tambang batubara incaran ANTM harus memiliki cadangan minimal 40 juta ton. Nantinya, batubara ini akan dipakai untuk suplai pembangkit listrik. Alwin mengatakan, sebelumnya ada tambang batubara yang sempat menarik minat Antam. Tapi, rencana itu gagal karena kedua belah pihak tidak menemukan kecocokan harga.
ANTM sedang dalam proses pembangunan PLTU di Pomalaa, dekat pabrik Feronikel miliknya. PLTU ini diharapkan memiliki kapasitas 2x75 megawatt.
ANTM bakal bekerja sama dengan PT Nava Bharat untuk membangun PLTU tersebut. Saat ini, kedua belah pihak masih menghitung kebutuhan dana pembangunan PLTU. Menurut hitungan terakhir, PLTU ini membutuhkan dana US$ 300 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News