Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Jaya Swarasa Agung (TAYS) atau dikenal dengan Tays Baker berupaya meningkatkan kinerjanya di masa mendatang. Perusahaan ini memiliki visi menjadi salah satu produsen makanan ringan terbesar di Asia Tenggara pada 2025 mendatang.
Direktur Jaya Swarasa Agung Alexander Andrew Sanusi menyampaikan, pihaknya berkomitmen untuk terus menghadirkan makanan ringan yang mengkombinasikan rasa lezat dan bergizi untuk para konsumennya, baik di pasar domestik maupun ekspor.
TAYS berusaha mengoptimalkan pasar tradisional dan modern untuk distribusi produk-produknya. Selain itu, jalur distribusi melalui hotel, restoran, dan kafe (horeka) juga diandalkan oleh TAYS.
“Produk-produk kami juga hadir di berbagai e-commerce sebagai upaya digitalisasi penjualan,” kata dia dalam paparan publik, Jumat (16/12).
Di samping itu, TAYS juga terus memperkuat penjualan di pasar ekspor. Tahun ini, TAYS berhasil melakukan ekspor perdana ke Amerika Serikat (AS). Produk milik TAYS terjual di outlet Burlington di negeri Paman Sam. Banyak konsumen di sana yang diklaim menggemari produk perusahaan tersebut.
Baca Juga: Pacu Penjualan Ekspor, Jaya Swarasa Agung (TAYS) Incar Pasar Amerika
TAYS pun sudah lama mengekspor produk-produknya ke Asia Tenggara seperti Filipina, Singapura, Vietnam, dan Thailand. Permintaan terhadap produk makanan ringan di kawasan tersebut dinilai cukup tinggi, sehingga prospek ekspor di masa mendatang sangat menjanjikan.
Lebih lanjut, TAYS juga memiliki strategi untuk merilis 2-3 produk baru pada tiap tahun. Hal ini dilakukan untuk menggaet konsumen baru, sekaligus memperkuat pangsa pasar perusahaan di industri makanan ringan.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Jaya Swarasa Agung Alexander Anwar menambahkan, rencananya pada awal tahun 2023 nanti, TAYS akan merilis dua produk baru yakni biskuit dan crackers merek Tricks rasa Cheese Ramyeon dan extruded puff snack merek Deopin rasa cokelat.
“Kami melakukan riset mendalam terkait kebiasaan konsumsi, rasa, dan tampilan kemasan ketika hendak merilis produk baru,” tutur dia.
Tak hanya itu, TAYS juga masih memroses pembangunan pabrik baru yang berlokasi di Sumedang. Pabrik ini diperkirakan akan beroperasi pada kuartal II-2023. Dalam catatan Kontan.co.id, pihak TAYS menyediakan capital expenditure (capex) atau belanja modal sebesar Rp 45 miliar-Rp 46 miliar untuk membangun pabrik tersebut.
Sebelumnya, TAYS sudah memiliki pabrik di Legok, Tangerang yang memiliki mesin produksi dan oven semi otomatis.
Baca Juga: Genjot Penjualan, TAYS Siap Rampungkan Pabrik Baru di Awal Tahun 2023
Dengan sederet strategi, inovasi, dan ekspansi bisnis tersebut, Manajemen TAYS memperkirakan mampu mencetak penjualan neto sebesar Rp 335 miliar sampai akhir tahun 2022. Pada tahun depan, penjualan neto TAYS diproyeksikan mencapai Rp 465 miliar atau naik 39% dibandingkan proyeksi tahun 2022.
Sebagai informasi, per kuartal III-2022, penjualan neto TAYS tumbuh 8,19% year on year (YoY) menjadi Rp 242,93 miliar. Penjualan neto TAYS per kuartal III-2022 didominasi oleh penjualan lokal sebesar Rp 198,70 miliar, sementara penjualan ekspor berkontribusi sebesar Rp 44,22 miliar.
Di sisi lain, laba neto yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk TAYS turun 24,73% YoY menjadi Rp 3,44 miliar hingga kuartal III-2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News