kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.871.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.445   -75,00   -0,45%
  • IDX 7.107   66,36   0,94%
  • KOMPAS100 1.034   12,73   1,25%
  • LQ45 806   9,73   1,22%
  • ISSI 223   1,91   0,86%
  • IDX30 421   5,94   1,43%
  • IDXHIDIV20 502   10,81   2,20%
  • IDX80 116   1,41   1,23%
  • IDXV30 120   2,66   2,27%
  • IDXQ30 138   2,04   1,50%

Imbas data inflasi


Senin, 03 Maret 2014 / 06:31 WIB
Imbas data inflasi
ILUSTRASI. Suasana booth Daihatsu pada ajang Jakarta Auto Week di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Selasa (15/3/2022).


Reporter: Yuliani Maimuntarsih | Editor: Avanty Nurdiana

JAKARTA. Rupiah kembali menguat. Jumat (28/2), pasangan USD/IDR di pasar spot menurun 0,49% di 11.610. Sedangkan, berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia (BI), pairing USD/IDR merosot 0,35% ke 11.634.

Mika Martumpal, Research and Strategy Head Treasury PT Bank CIMB Niaga memproyeksikan, rupiah masih akan menguat di awal pekan ini. "Belum ada rilis data ekonomi dari AS yang mempengaruhi pergerakan rupiah," ujar dia.

Apalagi, hari ini, ada rilis dari dalam negeri yakni data inflasi serta neraca perdagangan. Menurut para analis, inflasi dan perdagangan Indonesia masih stabil. Jika data itu sesuai proyeksi, maka rupiah bisa melanjutkan penguatan.

Tonny Mariano, analis PT Harvest International Futures menilai, beberapa data ekonomi yang akan mempengaruhi pergerakan rupiah dalam sepekan ini, antara lain non farm  payroll dan manufaktur di Eropa dan AS. Data tersebut, menurut dia, akan menghambat pergerakan rupiah.

Namun untuk hari ini, dua analis masih yakin rupiah akan menguat. Tonny memprediksikan, pasangan USD/IDR akan bergerak di 11.500-11.800. Sedangkan, Mika memproyeksikan, rupiah di kisaran 11.600-11.800.
      

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×