kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Imbalan reksadana saham di atas IHSG


Rabu, 05 Maret 2014 / 07:28 WIB
Imbalan reksadana saham di atas IHSG
ILUSTRASI. 5 morning drink untuk kulit awet muda.


Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Sofyan Hidayat

JAKARTA. Kinerja reksadana saham hingga akhir Februari 2014 makin membaik. Data Infovesta Utama menunjukkan, rata-rata kinerja reksadana saham atau Infovesta Equity Fund Index, sejak akhir 2013 hingga akhir Februari 2014  mencapai 9,99%.

Imbal hasil reksadana saham itu mengalahkan gain indeks harga saham gabungan (IHSG) yang sebesar 8,1%. Rata-rata kinerja reksadana saham tersebut juga lebih baik ketimbang reksadana lain. Pada periode sama, return rata-rata reksadana campuran 5,74% dan return reksadana pendapatan tetap 1,28%.

Analis Infovesta Utama Viliawati mengatakan, kinerja reksadana saham ditopang membaiknya perekonomian domestik. Seperti, menguatnya kurs rupiah terhadap dollar AS, surplus neraca perdagangan Desember 2013, serta tingkat inflasi yang stabil.

Sentimen tersebut mendorong masuknya aliran dana asing ke pasar modal domestik. Akibatnya, kinerja bursa saham dalam dua bulan terakhir ikut membaik dan mengangkat kinerja dan dana kelolaan reksadana saham. "Kenaikan reksadana saham ditopang oleh membaiknya kinerja bursa saham," tutur Viliawati, Selasa (4/3).

Viliawati memprediksi, rata-rata reksadana saham bisa memberikan return 9% hingga 12% di akhir tahun ini.

Sejumlah reksadana saham mencatat kinerja moncer, bahkan mampu mengalahkan Infovesta Equity Fund Index. Antara lain, tiga reksadana Panin Asset Management, yakni Panin Dana Prima, Panin Dana Maksima, dan Panin Dana Syariah Saham memberikan return masing-masing 12,67%, 13,43% dan 13,53%.

Namun, reksadana yang paling memberi return paling tinggi hingga Februari 2014 adalah Pratama Saham milik PT Pratama Capital Asset Management yang memberi gain hingga 17,28%.

Direktur PT Panin Asset Management Ridwan Soetedja bilang, Panin mengambil saham-saham yang berpotensi dibeli asing sebagai aset dasar reksadana. Sebab, saham tersebut berpeluang mencatat kenaikan sehingga mengangkat return reksadana.

Ridwan juga mempertimbangkan data-data ekonomi makro sepanjang 2014 yang membaik. "Tahun ini sudah tidak ada dampak kenaikan harga bahan bakar minyak. Inflasi juga cukup stabil," tutur Ridwan.

Demikian juga dengan current account deficit yang terus membaik, penguatan nilai tukar rupiah serta positifnya angka cadangan devisa. Kondisi tersebut memicu investor asing masuk ke pasar modal.

Adapun sejumlah sektor saham yang menjadi pilihan bagi tiga reksadana tersebut, diantaranya adalah saham sektor perbankan, barang konsumsi dan properti.

Reksadana kelolaan PT Mandiri Manajemen Investasi (MMI), yakni Mandiri Saham Atraktif juga mencatat kinerja baik sebesar 9,58%. Secara strategi, anak usaha PT Mandiri Sekuritas ini menempatkan mayoritas portofolio di saham-saham bluechips. "Untuk 2014, kami lebih optimistis, seiring dengan perbaikan ekonomi makro Indonesia," ujar Head of Corporate Secretary PT Mandiri Manajemen Investasi, Mauldy RM.

Produk reksadana ini mengambil kebijakan memperbesar porsi saham hingga 92,42%. Sisanya diputar di pasar uang seperti kas ataupun deposito.

Adapun kepemilikan saham terbesar antara lain, ASII, BBCA, BMRI, TLKM dan BBRI. Hingga akhir 2014, MMI menargetkan return reksadana ini sebesar return LQ45 plus 1%. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×