kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Imbal Hasil Unitlink Saham Mulai Menunjukkan Perbaikan


Senin, 07 November 2022 / 06:00 WIB
Imbal Hasil Unitlink Saham Mulai Menunjukkan Perbaikan


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah pada bulan sebelumnya anjlok, imbal hasil unitlink dengan basis saham terlihat mulai membaik di Oktober 2022. Meskipun, jika dilihat sepanjang tahun ini masih berada di posisi minus.

Berdasarkan data Infovesta, imbal hasil unitlink per Oktober 2022 ada di level negatif 1,66% secara tahunan. Angka tersebut menunjukkan tren perbaikan setelah pada bulan September 2022 yang ada di level negatif 3,48% secara tahunan.

Vice President Infovesta Utama Wawan Hendrayana bilang pertumbuhan tersebut sejalan dengan imbal hasil reksadana saham yang juga tumbuh positif. Utamanya, ditopang oleh hasil laporan keuangan beberapa emiten yang membukukan kinerja positif.

“Saham-saham blue chip kan juga naik karena rata-rata laporan keuangan mereka juga bagus,” ujar Wawan kepada KONTAN, akhir pekan ini.

Baca Juga: Catatkan Kinerja Cemerlang, Begini Strategi BCA Life Tingkatkan Pendapatan

Oleh karenanya, ia melihat unitlink saham yang memiliki portofolio saham-saham blue chip. Selanjutnya, ia memproyeksikan hingga akhir tahun, imbal hasil unitlink saham ini bakal berada di area positif akhir tahun ini.

Meski demikian, Wawan menyebut meskipun saat ini kinerja unitlink saham sejalan dengan reksadana saham, imbal hasilnya akan lebih bagus reksadana saham. Setidaknya, itu bakal terjadi ketika masa transisi setelah adanya aturan baru terkait unitlink.

Unitlink saham ini kan sedang masa transisi, kan taruh di reksa dana sudah tidak boleh, jadi pindah ke KPD, dan saat perpindahan itu mungkin ada yang realized loss atau semacamnya. Mungkin tahun depan sudah bagus” ujar Wawan.

Sementara itu, sektor saham yang sepanjang tahun ini masih menopang kinerja unitlink saham yaitu sektor komoditas karena harga yang masih naik dan sektor keuangan yang masih diuntungkan ketika tren suku bunga naik.

Dari sisi pemain sendiri, salah satu produk unitlink yang masih memiliki imbal hasil di atas rata-rata ialah MNC Link Aktif milik MNC Life yang memberikan imbal hasil sekitar 45,68% sepanjang tahun.

Sejalan dengan itu, Direktur Investasi MNC Life Johanes bilang minat nasabah pada produk unitlink fund saham cukup tinggi. Berdasarkan persentase subscription unitlink Oktober 2022, fund saham sebesar 89%, fund pendapatan tetap sebesar 7% dan fund pasar uang sebesar 4%. 

“Saham-saham yang kami miliki cukup bervariasi namun mayoritas merupakan emiten pada sektor barang konsumen non primer dan energi,” ujar Johanes.

Meskipun demikian, ia menyadari bahwa saat ini minat nasabah terhadap produk unitlink menunjukkan penurunan sehubungan dengan beberapa sentimen mengenai produk unitlink di pasar. Ditambah, tingkat kepercayaan diri agen juga menurun untuk menjual produk unitlink. 

Menurutnya, hal tersebut akhirnya berimbas pada penurunan pendapatan premi unitlink. Dimana, pendapatan premi dari produk unitlink secara tahunan kini 19% lebih rendah dibandingkan tahun lalu periode yang sama.

Baca Juga: Hidup Semakin Sulit, Tren Penaríkan Dana Nasabah Asuransi Terus Meningkat

“berkontribusi sebesar 1.23% dari total pendapatan premi,” imbuhnya.

Sementara itu, Direktur Keuangan BNI Life Eben Eser Nainggolan juga sepakat bahwa saat ini unitlink saham cukup memberikan imbal hasil yang positif dibandingkan unitlink dengan fund lain.

Ia bilang imbal hasil produk unit link BNI Life sepanjang tahun per Oktober 2022 untuk jenis saham berada pada kisaran 8%-13%, untuk pasar uang sekitar 2,8%, campuran sekitar 2%.

“Dan untuk pendapatan tetap secara YTD masih memberikan imbal hasil minus seiring kenaikan yield yang cukup tinggi sejak awal tahun,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×