Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Imbal hasil surat utang negara (SUN) pada perdagangan Jumat (4/8), kembali turun di tengah penguatan nilai tukar rupiah jelang drilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II 2017.
Analis Fixed Income MNC Securities I Made Adi Saputra dalam riset, Senin (7/8), menyatakan penurunan imbal hasil, selain karena faktor rupiah, juga karena mendapat pengaruh dari turunnya imbal hasil surat utang global.
Jumat lalu, kurs rupiah menguat 11 basis poin (bps) atau 0,08% ke Rp 13.316 dengan rentang perubahan yang terjadi dari Rp 13.317 sampai Rp 13.335,
Namun, Made melihat penurunan imbal hasil pekan lalu terjadi secara terbatas. Hal ini dipengaruhi oleh pelaku pasar yang masih menahan diri jelang rilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II 2017 serta cadangan devisa bulan Juli pada pekan ini.
Tercatat penurunan tingkat imbal hasil Jumat lalu berkisar 1-4 bps. Rinciannya, imbal hasil SUN tenor pendek turun 1-4 bps, diiringi kenaikan harga 10 bps.
Sementara untuk seri tenor lainnya, FR0061 turun 1,97 bps jadi di level 6,68% diiringi kenaikan harga 8 bps. Selanjutnya, FR0059 turun 1,3 bps jadi di level 6,88% diiringi kenaikan harga 9,2 bps.
Seri FR0074 juga kompak turun sebesar 1,54 bps jadi di level 7,33% diikuti kenaikan harga 14,0 bps. FR0072 juga turun 0,84 bps jadi di level 7,59% dengan diikuti kenaikan harga 8,7 bps.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News