Reporter: Dimas Andi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Imbal hasil Surat Utang Negara (SUN) berpotensi turun pada perdagangan Jumat (20/9). Hal ini seiring dampak positif dari penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia.
Sebagai informasi, imbal hasil US Treasury bergerak bervariatif di mana untuk tenor 10 tahun turun 2 bps ke level 1,78% kemarin malam. Di sisi lain imbal hasil US Treasury tenor 30 tahun naik 4 bps ke level 2,22%.
Baca Juga: Pergerakan pasar keuangan Indonesia masih bertumpu pada sentimen eksternal
Pergerakan imbal hasil US Treasury sangat dipengaruhi respons para pelaku pasar yang terpecah setelah Federal Reserve memangkas suku bunga acuan AS sebanyak 25 bps kemarin. "Para pelaku pasar masih ragu apakah The Fed masih akan menurunkan suku bunga acuan atau tidak," tulis Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Ahmad Mikail Zaini dalam riset harian yang diterima Kontan.co.id.
Sementara itu, Indonesia Composite Bond Index (ICBI) kemarin naik tipis 0,02% sehingga sepanjang tahun ini telah membukukan return sebesar 10,69% (ytd).
Baca Juga: Penawaran capai Rp 29,03 triliun, pemerintah raup Rp 7 T pada lelang sukuk hari ini
Peluang pasar obligasi Indonesia bergerak di arah yang positif masih terbuka. Sebab, BI masih berpotensi kembali menurunkan suku bunga acuan di masa mendatang seiring rendahnya inflasi dan pertumbuhan ekonomi yang cenderung stagnan.
Dengan demikian, imbal hasil SUN 10 tahun diproyeksikan Mikail akan bergerak turun di kisaran 7,20%-7,25% pada hari ini. Adapun seri SUN yang direkomendasikan hari ini antara lain PBS014, PBS022, FR0078, FR0079, FR0081, FR0082, dan FR0080.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News