Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) berkomitmen memperkuat inklusi keuangan di Indonesia dengan mendorong transformasi UMKM, khususnya pelaku usaha mikro dan kecil serta pekerja informal di pedesaan.
Tercatat sebanyak 6.000 UMKM telah memperoleh akses pembiayaan melalui BPR dan BPD dengan total nilai Rp 167 miliar, melalui dukungan ILO.
Dukungan ini mencakup penerapan Aplikasi Kredit Mobile, peningkatan sistem core banking, serta pengembangan Loan Origination System (LOS).
Sementara, sebanyak 3.610 UMKM memanfaatkan layanan tabungan dan deposito untuk investasi dan perencanaan keuangan senilai Rp 20 miliar, didukung oleh inisiatif ILO dalam memperkuat sistem core banking di BPR.
Baca Juga: Harga Perak Ditutup Melemah ke US$ 61,9 Per Ons Troi, Usai Cetak Rekor Tertinggi
Lebih lanjut ILO menekankan bahwa inklusi keuangan merupakan katalis utama dalam mendorong transformasi UMKM menuju usaha formal, penguatan rantai nilai pedesaan, dan penciptaan lapangan kerja yang layak.
"Ketika pelaku UMKM dan petani terhubung dengan layanan keuangan formal, mereka menjadi lebih tangguh menghadapi risiko, lebih produktif, dan memiliki peluang memperluas usahanya,” ujar Project Manager PROMISE II IMPACT ILO Indonesia Djauhari Sitorus di Menteng Jakarta, Kamis (11/12/2025).
Di sisi lain, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) turut menegaskan pentingnya perluasan akses layanan keuangan yang aman dan bertanggung jawab, terutama bagi pelaku usaha kecil dan mikro petani di daerah pedesaan.
Dalam hal ini, Kepala Departemen Pengaturan dan Perizinan Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto OJK Djoko Kurnijanto menilai digitalisasi menjadi faktor pendorong yang kuat khususnya dalam Pemeringkat Kredit Alternatif atau PKA.
"Ketika usaha kehilangan aset karena suatu hal seperti bencana, pendataan digital maupun data transaksi e-commerce menjadi sangat relevan agar bank tetap dapat melihat kemampuan penerima kredit," jelas Djoko pada kesempatan yang sama.
Pun OJK bersama ILO turut mengembangkan program digitalisasi salah satunya yakni ekosistem sapi perah melalui sistem ERP (Enterprise Resource Planning) yang diintegrasikan dengan PKA untuk meningkatkan penyaluran pembiayaan bagi peternak rakyat dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
Baca Juga: Daftar Harga Emas Antam Hari Ini (13/12): Naik Rp 9.000 Jadi Rp 2.462.000 Per Gram
Sementara itu, Sekretariat Negara untuk Urusan Ekonomi (SECO) menyampaikan pembelajaran dan dampak positif dari Proyek Mempromosikan Usaha UKM melalui Peningkatan Akses Wirausaha terhadap Jasa Keuangan Tahap 2 (PROMISE II IMPACT).
Proyek ini telah memperluas akses layanan keuangan terjangkau melalui penguatan ekosistem rantai nilai di tiga sektor utama di tiga provinsi yaitu sapi perah di Jawa Barat, rumput laut di Sumba, dan nilam di Aceh, serta modernisasi layanan lembaga keuangan daerah.
"Kami juga akan melakukan kajian lebih lanjut bersama ILO untuk mengukur dampak serta merumuskan rencana untuk fase berikutnya," pungkas Wakil Kepala SECO Indonesia, Ariadirja Martoni.
Selanjutnya: Klik! Link Live Streaming Chelsea vs Everton di Liga Premier Inggris 2025/2026
Menarik Dibaca: Klik! Link Live Streaming Chelsea vs Everton di Liga Premier Inggris 2025/2026
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News












