kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.902.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.450   167,00   1,00%
  • IDX 6.816   48,94   0,72%
  • KOMPAS100 985   6,24   0,64%
  • LQ45 763   1,83   0,24%
  • ISSI 216   1,39   0,64%
  • IDX30 397   1,52   0,38%
  • IDXHIDIV20 474   2,31   0,49%
  • IDX80 111   0,22   0,20%
  • IDXV30 115   -0,82   -0,71%
  • IDXQ30 130   0,67   0,52%

Iklim investasi masih cukup kondusif


Rabu, 15 Juli 2015 / 09:06 WIB
Iklim investasi masih cukup kondusif


Reporter: Noor Muhammad Falih | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Iklim berinvestasi di Indonesia diperkirakan relatif kondusif hingga akhir tahun ini. Meski demikian, perkembangan krisis di Yunani, normalisasi bursa saham China dan rencana kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat (AS) akan menyetir persepsi pasar.

Iklim berinvestasi di Tanah Air tercermin dari pergerakan credit default swap (CDS) alias risiko investasi. Semakin tinggi angka CDS, semakin besar pula tingkat risiko investasi di kawasan tersebut. Begitu juga sebaliknya, semakin rendah angka CDS, tingkat risiko semakin minim.

Seperti diketahui, krisis utang Yunani berangsur menemui titik terang pasca Uni Eropa sepakat memberi talangan dana € 86 miliar selama tiga tahun. Meski demikian, pemerintah Yunani masih harus meminta persetujuan dari parlemen di Athena. Merespons perkembangan di Yunani, Selasa (14/7), CDS Indonesia tenor 10 tahun turun 0,25% menjadi 234,17. Level ini masih lebih tinggi dari posisi akhir tahun lalu, yakni 230,42.

Pada 8 Juli lalu, CDS sempat bertengger di level 257,53, karena koreksi bursa saham China. Ini yang tertinggi sejak April 2014. Sementara, kemarin (14/7), CDS 5 tahun turun 0,51% ke level 164,14. Posisi tersebut mendekati level akhir tahun lalu, yakni 160,312.

Head of Debt Research Danareksa Sekuritas Yudistira Slamet mengatakan, isu Yunani akan mempengaruhi pergerakan nilai tukar rupiah versus dollar AS. Nah, stabilitas rupiah sangat berperan menggerakkan CDS. Saat Yunani mulai ada titik terang, mata uang euro akan menguat versus dollar AS. Ketika mata uang Paman Sam tertekan, rupiah diuntungkan sehingga berpeluang menguat. "Apalagi, jika Yunani bertahan di Zona Euro, rupiah bisa lebih kuat, sehingga CDS Indonesia bisa melandai," jelas Yudistira.

Namun, di sisa tahun ini, Yudistira menduga, CDS Indonesia akan relatif stagnan. Pasalnya, rupiah masih akan dibayangi rencana kenaikan suku bunga AS, serta kondisi cadangan devisa Indonesia. Meski demikian, menurutnya, pergerakan CDS Indonesia sepanjang tahun ini masih lebih baik ketimbang Brazil dan Turki.

Cenderung stagnan

Berbeda dengan Global Market Financial Analyst Manager Bank Internasional Indonesia Anup Kumar yang menilai, persoalan di Yunani tidak akan berdampak signifikan pada iklim investasi di Indonesia. Menurutnya, Yunani bukanlah negara besar yang pergerakan ekonominya akan berdampak sistematis ke negara lain.

Saat ini, kata Kumar, pergerakan CDS lebih dipengaruhi faktor koreksi bursa saham China. Sentimen yang berkembang di China mempengaruhi Indonesia, sebab Negeri Panda merupakan mitra dagang langsung bagi Indonesia. Itu sebabnya, bursa Tiongkok yang mulai normal mendukung pemulihan iklim investasi di dalam negeri.

Namun ia menduga, hingga tutup tahun ini, CDS akan relatif stagnan (sideways). Maklum, masih ada sejumlah faktor yang hingga kini belum terjawab. Sebut saja, realisasi belanja infrastruktur pemerintah serta kenaikan tingkat suku bunga AS.

Prediksi Kumar, apabila belanja pemerintah di sisa tahun ini cukup agresif, CDS tenor 10 tahun bisa turun ke level 215. Tapi, jika faktor negatif lebih dominan, seperti kenaikan suku bunga AS di atas perkiraan, dan bursa China masih terkoreksi, maka CDS bisa naik ke level 260.

Sementara, Yudistira memperkirakan, CDS tenor 5 tahun bisa ditutup di level 130 pada akhir tahun ini. Namun, apabila kondisi nilai tukar rupiah terus memburuk, ia menduga angka CDS bisa melonjak ke level 190 pada penghujung tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×