Sumber: CNBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak liar pada transaksi perdagangan pagi ini. Dalam 15 menit pertama perdagangan, indeks sudah keluar masuk zona merah. Berdasarkan data RTI, pada pukul 09.19 WIB, indeks mencatatkan penurunan 0,14% menjadi 5,247,400.
Jumlah saham yang tertekan mencapai 106 saham. Sementara, jumlah saham yang naik sebanyak 93 saham dan 103 saham lainnya diam di tempat.
Volume transaksi perdagangan kali ini melibatkan 3,992 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 666,634 miliar.
Secara sektoral, ada enam sektor yang memerah. Tiga sektor dengan penurunan terdalam antara lain: sektor konstruksi turun 0,77%, sektor perdagangan turun 0,37%, dan sektor infrastruktur turun 0,37%.
Saham-saham indeks LQ 45 yang berada di jajaran top losers di antaranya: PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) turun 2,71% menjadi Rp 1.790, PT Hanson International Tbk (MYRX) turun 1,9% menjadi Rp 155, dan PT Waskita Karya Tbk (WSKT) turun 1,53% menjadi Rp 2.580.
Sementara, di posisi top gainers indeks LQ 45, dihuni oleh saham-saham: PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) naik 1,92% menjadi Rp 6.625, PT Gudang Garam Tbk (GGRM) naik 1,56% menjadi Rp 63,475, dan PT Elnusa Tbk (ELSA) naik 0,94% menjadi Rp 430.
Di sisi lain, investor asing masih terlihat melepas kepemilikan saham mereka. Pagi ini, di seluruh market, net sell asing mencapai Rp 22,1 miliar. Sedangkan di pasar reguler, nilai net sell asing mencapai Rp 29,5 miliar.
Asia memerah
Pasar saham Asia memerah di transaksi perdagangan pagi ini (23/1). Data yang dihimpun CNBC menunjukkan, pada pukul 08.13 waktu Singapura, indeks ASX 200 Australia tertekan 0,36% setelah sempat dibuka positif. Penyebabnya, sektor industri mencatatkan penurunan terdalam 3,39%.
Perusahaan logistik Brambles anjlok 12,46%, setelah perusahaan memangkas outlook pendapatan dalam enam bulan yang berakhir 31 Desember 2016 akibat kecemasan mengenai operasional bisnis mereka di Amerika Utara.
Perusahaan memprediksi, pertumbuhan penjualan naik 5% dari prediksi sebelumnya 7%-9%. Demikian juga dengan pertumbuhan laba yang dipangkas menjadi 3% dari sebelumnya 9%-11%.
Sementara itu, indeks Nikkei 225 Stock Average turun 1,25% di awal perdagangan seiring dengan penguatan yen.
Di Korea Selatan, indeks Kospi tampak flat seiring masih kurang kondusifnya kondisi geopolitik negara tersebut. Saham Samsung Electronics naik 0,22%.
Pasar Asia memerah setelah headline berita pada weekend kemarin dipenuhi oleh berita mengenai inagurasi Presiden AS Donald Trump. Termasuk di dalamnya mengenai kemungkinan negosiasi ulang Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara dan keluar dari kesepakatan Trans-Pacific Partnership (TPP).
Pemerintahan AS terbaru pada Jumat (20/1) lalu menjelaskan bahwa strategi perdagangan yang akan diterapkan untuk melindungi lapangan kerja bagi warga AS akan dimulai dengan penarikan diri dari TPP dan negosiasi ulang kesepakatan dengan negara yang melanggar kesepakatan perdagangan juga mengancam pekerja AS dalam prosesnya.
"Pidato pertama Trump juga menekankan pada proteksionisme AS dan memuji kebijakan 'hanya AS yang utama' dalam perdagangan, pajak, imigrasi, dan hubungan luar negeri," jelas Vishnu Varathan, senior economist Mizuho Bank.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News