kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

IHSG turun pada sesi satu perdagangan, ini penyebabnya


Kamis, 12 September 2019 / 14:03 WIB
IHSG turun pada sesi satu perdagangan, ini penyebabnya
ILUSTRASI. Aktivitas kantor sekuritas


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona merah pada sesi satu perdagangan Kamis (12/9). Pada awal perdagangan sesi II, IHSG turun makin dalam. Pukul 13.54 WIB, IHSG turun 27,34 poin atau 0,43% ke 6.354.

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilanus Nico Demus mengatakan, IHSG yang bergerak melemah ini berlawanan arah dengan pergerakan indeks lain di pasar saham Asia. Naiknya bursa Asia kali ini ditopang oleh pernyataan Presiden AS Donald Trump yang akan menunda kenaikan tarif tambahan bagi barang impor China, dari 1 Oktober 2019 menjadi 15 Oktober 2019. Keputusan tersebut dilakukan oleh Trump guna menghormati perayaan HUT China yang ke-70 pada tanggal 1 Oktober.

Menurut Nico, pernyataan Trump lewat media sosial miliknya kali ini menurunkan tensi yang terus meninggi sejak negosiasi perang dagang berlangsung. "Kami melihat kebijakan tersebut kali ini dapat menguntungkan kedua belah pihak. Tekanan yang selama ini diberikan oleh AS terhadap perusahaan China berpotensi mereda," ucap dia dalam keterangan tertulis, Kamis (12/9).

Baca Juga: IHSG turun pada akhir sesi I hari ini setelah menguat enam hari beruntun

Di sisi lain, sentimen negatif muncul dari Eropa, sebab bank sentral Eropa akan mengumumkan hasil pertemuan para pejabatnya. "Kami melihat pelaku pasar berekspektasi adanya kebijakan pelonggaran di mana posisi emerging market termasuk Indonesia saat ini berpotensi mendapat dampak dari kebijakan tersebut," kata Nico.

Hal ini membuat pelaku pasar dalam negeri lebih memilih menunggu kepastian tersebut. Menurut dia, pelemahan IHSG adalah sinyal antisipasi investor guna mengurangi risiko fluktuasi dari adanya spekulasi dari kebijakan bank sentral Eropa.

Baca Juga: Sempat naik tipis, harga emas spot kembali turun menjadi US$ 1.496,29 per ons troi

Meskipun begitu, Nico tetap melihat adanya fundamental yang cukup kuat dari dalam negeri. Pasalnya, nilai tukar rupiah dan credit default swap (CDS) atau indeks persepsi risiko investasi milik Indonesia untuk lima tahun berada pada level yang cukup lebih baik dari sebelumnya.

Secara teknikal, ia merekomendasikan investor untuk buy saham PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE)  dengan support pada level Rp 1.350 dan resistance pada Rp 1.440. Price to earning ratio (PER) BSDE adalah 8,6x dan price to book value (PBV) 0,9x.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×