Reporter: Aloysius Brama | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kondisi pasar domestik masih mengalami tekanan. Dalam sepekan hingga akhir perdagangan sesi I hari ini (16/5), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 4,53% ke 5.917,79.
IHSG saat ini berada dalam level terendah 2019. Kondisi global yang tidak kondusif akibat perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China, faktor ekonomi domestik hingga kinerja emiten yang dinilai kurang memuaskan selama kuartal I-2019 ditengarai menjadi sentimen penekan indeks.
Meski begitu Bursa Efek Indonesia (BEI) menilai kondisi yang terjadi kini belum membutuhkan penanganan luar biasa. Direktur Perdagangan dan Pengaturan Bursa Laksono Widodo mengatakan, fluktuasi yang terjadi di pasar masih dalam koreksi normal. “Apa yang terjadi memang konsekuensi logis dari situasi ekonomi secara keseluruhan,” kata Laksono ketika dihubungi Kontan.co.id, Kamis (16/5).
Meski begitu, pihaknya bukannya tidak menyiapkan langkah-langkah antisipasi bila kondisi yang terjadi malah tambah parah. “Kami sudah menyiapkan krisis protokol untuk kondisi pasar akhir-akhir ini,” kata Laksono.
Langkah-langkah itu pun bermacam-macam. Apabila dalam satu hari terjadi penurunan indeks dalam rentang 2% hingga 5% maka BEI akan melakukan monitoring terhadap kondisi ekonomi, baik lokal maupun regional serta menelisik penyebab penurunan indeks.
Sedangkan apabila indeks sudah turun hingga 7,5% maka pihaknya akan membentuk tim penanganan krisis. “Dari situ tim akan melakukan pertemuan untuk menentukan langkah-langkah jangka pendek yang akan diambil dan mempersiapkan pengumuman ke publik atas kondisi pasar,” kata Laksono.
Penanganan ekstrem berupa penutupan perdagangan baru akan dilakukan bila penurunan yang terjadi sudah mencapai 10%. Hal itu dilakukan untuk memberi kesempatan relaksasi kepada pasar. “30 menit ke depan setelah ditutup, baru akan dibuka lagi. Di samping itu kami juga akan berdiskusi dengan otoritas terkait,” tandas Laksono,
Bila ternyata setelah penanganan tersebut market masih mengalami penurunan hingga 15%, maka BEI akan secara otomatis melakukan suspensi perdagangan pada hari tersebut. “Setelahnya kita akan lihat sampai kondisi membaik. Supaya baru bisa ditentukan langkah apa yang akan diambil,” jelasnya.
Hingga saat ini Laksono mengaku belum ada kondisi-kondisi tertentu yang membuat BEI harus melakukan langkah tertentu untuk menanggulangi kondisi saat ini. “Pemantauan masih kami lakukan. Betul kondisi market sedang tidak bagus, tapi koreksi yang terjadi masih dalam batas normal,” tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News