kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

IHSG turun dalam dua hari terakhir, ini penyebabnya menurut MNC Sekuritas


Jumat, 03 Mei 2019 / 19:46 WIB
IHSG turun dalam dua hari terakhir, ini penyebabnya menurut MNC Sekuritas


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam dua hari belakangan menurun. Pada perdagangan Kamis (2/5), IHSG menurun 1,25% ke level 6.374,42. Nah, Jumat ini (3/5), IHSG kembali melemah 0,86% ke level 6.319,46.

Kepala Riset MNC Sekuritas Edwin Sebayang mengatakan, ada dua penyebab utama IHSG menurun di perdagangan dua hari terakhir. Pertama, karena suku bunga acuan The Fed yang berpeluang kecil untuk turun. Kedua, hasil kinerja emiten di kuartal I-2019 yang mengecewakan.

Senada, analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan, penurunan IHSG selama dua hari ini disebabkan The Fed yang cenderung mempertahankan suku bunga acuannya di level 2,25%-2,5%. Padahal, investor menginginkan adanya penurunan suku bunga acuan tersebut.

Sementara itu, secara internal, penurunan IHSG ini disebabkan adanya penyesuaian bobot free float dari 30% ke 60% sebagai perhitungan indeks LQ45. Penyesuaian bobot ini menjadikan jumlah saham free float beberapa emiten berkurang.

"Dengan begitu, para fund manager cenderung untuk mengurangi bobot saham emiten tersebut di dalam portofolionya," kata dia saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (3/5). Sebaliknya, fund manager bakal memindahkan portofolio ke emiten-emiten yang punya bobot free float lebih besar.

Ke depan, Herditya memprediksi, IHSG akan cenderung turun lagi ke kisaran 6.250-6.200. "Walau tidak menutup kemungkinan dalam dalam jangka pendek IHSG bisa rebound terlebih dahulu," kata Herditya.

Ia merekomendasikan investor memerhatikan saham-saham sektor konsumer dan crude palm oil (CPO). Sebab, kedua subsektor tersebut berpeluang mencatatkan kenaikan kinerja akibat meningkatnya permintaan menjelang Ramadan. "Namun, investor dapat menerapkan trading jangka pendek saja mengingat kecenderungan indeks yang melemah," imbuh dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×