Reporter: Emir Yanwardhana | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pekan depan masih sulit diprediksi. Namun analis sepakat masih ada kecenderungan indeks dihantui tren turun, yang terjadi sejak 13 Desember 2016. Biasanya, memang terjadi aksi window dressing menjelang tutup tahun.
Tapi, tahun ini, investor dalam negeri terlihat kurang bergairah pada bursa, walaupun investor asing mulai mencatakan net buy. Dalam sepekan, IHSG turun 3,9% ke level 5.027,70.
Kepala Riset Koneksi Kapital Alfred Nainggolan mengatakan, masih ada peluang IHSG mendarat di zona hijau pekan ini, meski hanya teknikal rebound.
"Kalau diprediksi sebenarnya masih sulit, masih ada sentimen negatif dari ekspektasi kebijakan Donald Trump dan imbas naiknya bunga The Fed," kata Alfred akhir pekan lalu.
Maraknya profit taking juga menahan laju bursa. Dia memprediksi IHSG masih dapat bullish pekan ini di support 4.700 dan resistance 5.200.
Kepala Riset Universal Broker Indonesia Satrio Utomo mengatakan, selera dari investor domestik nampaknya sudah berkurang. Sentimen positif sangat mini dan banyak aksi profit taking. Dia memprediksi, indeks masih tertekan pada kisaran 4.800–4.900 hingga akhir tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News