kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

IHSG terkoreski dipicu sentimen negatif eksternal


Selasa, 07 Maret 2017 / 19:16 WIB
IHSG terkoreski dipicu sentimen negatif eksternal


Sumber: Antara | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah tipis dipicu sentimen eksternal yang cenderung negatif, Selasa (7/3).

IHSG BEI ditutup turun 7,20 poin atau 0,13 % menjadi 5.402,61 poin. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak melemah 1,75 poin (0,19 %) menjadi 896,62 poin.

"IHSG terkoreksi seiring dengan faktor eksternal yang cenderung negatif," kata Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere.

Nico Omer mengemukakan bahwa revisi pertumbuhan ekonomi China menjadi sebesar 6,5 % pada 2017 dinilai memberi dampak kurang baik pada kinerja ekspor Indonesia dan direspon negatif oleh pasar. Pada 2016 lalu, pemerintah Tiongkok mematok target pertumbuhan ekonominya untuk 2017 pada kisaran 6,7-7 %.

Di sisi lain, lanjut Nico Omer, berkenaan dengan pertumbuhan ekonomi nasional tahun ini juga masih banyak yang menjadi tantangan. Tantangan berat bagi perekonomian nasional muncul dari global yang masih penuh dengan ketidakpastian, termasuk kebijakan dari otoritas moneter Amerika Serikat (AS) atas rencana kenaikan suku bunga.

Sementara itu, analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya mengatakan bahwa secara teknikal, IHSG terlihat masih berpotensi untuk kembali bergerak menguat, sehingga koreksi yang terjadi relatif bersifat jangka pendek.

"Level batas bawah IHSG masih bertahan sehingga potensi kenaikan yang agresif masih terbuka, apalagi fundamental ekonomi masih cukup stabil," kata William Sura Wijaya.

Sementara itu tercatat frekuensi perdagangan saham di pasar reguler BEI mencapai 336.916 kali transaksi dengan total jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 13,513 miliar lembar saham senilai Rp6,769 triliun. Tercatat, efek yang bergerak naik sebanyak 152 saham, 164 saham turun, dan 108 saham tidak bergerak nilainya atau stagnan.

Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng menguat 84,79 poin (0,36 %) ke level 23.681,07, indeks Nikkei turun 34,99 poin (0,18 %) ke level 19.344,15, dan Straits Times menguat 8,93 poin (0,29 %) posisi 3.130,44.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×