Reporter: Hasyim Ashari | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,47% dari level tertinggi ke angka 5.653,49. Penurunan ini akibat aksi penyerangan lapangan udara Suriah oleh tentara Amerika Serikat (AS). Penurunan ini memangkas laju rekor IHSG, sehingga hanya naik 1,53% sepekan.
Analis NH Korindo Securities Bima Setiaji mengatakan, aksi Presiden AS Donald Trump memerintahkan pasukan AS untuk menggempur lapangan udara Suriah sebagai respons atas serangan bom kimia yang dilakukan oleh pasukan Suriah.
Investor juga melanjutkan profit taking seiring antisipasi pertemuan Trump dan Xi Jinping. "Pertemuan ini menjadi penyebab ketidakpastian, sehingga menimbulkan kekhawatiran," ujar Bima kepada KONTAN, Jumat (7/4).
Bima memperkirakan, untuk minggu depan IHSG masih akan melanjutkan penguatan terbatas dan bergerak pada rentang 5.605-5.704.
Analis BCA Sekuritas Achmad Yaki mengatakan, IHSG minggu ini naik karena membaiknya data ekonomi mulai dari CPI, consumer confident index, net foreign asset serta cadangan devisa. "Plus harga komoditas terutama minyak dan batubara juga naik dalam seminggu," ungkap Achmad.
Asing juga masih mencatat net buy sekitar Rp 1,63 triliun dalam kurun waktu seminggu. Achmad memperkirakan, IHSG akan bergerak berfluktuatif di kisaran 5.550-5.730.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News