kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

IHSG tergerus aksi profit taking


Selasa, 18 Juli 2017 / 13:48 WIB
IHSG tergerus aksi profit taking


Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri sesi pagi dengan penurunan sebesar 28,01 poin atau 0,48% ke level 5.813,23.  Sembilan sektor saham rontok sehingga menggerus indeks.

Analis OSO Sekuriti Riska Afriani menilai, koreksi yang melanda bursa domestik sebagai tren yang memang kerap terjadi. Pasalnya, sejak beberapa hari terakhir, IHSG dari grafik terlihat relatif terbatas untuk naik, lantaran sudah jenuh beli (overbought), sehingga terjadi aksi ambil untung alias profit taking.

Selain itu, Riska juga melihat sentimen investor pada rilis beberapa data ekonomi sebagai sentimen tambahan. "Rilis neraca perdagangan bulan juni memang surplus, tapi terjadi penuruan di ekspor-impor, turun cukup tinggi," paparnya, Selasa (18/7)

Riska memaparkan nilai ekspor turun 11,82% dan impor turun 17,21% year on year.

Jadi, lanjut Riska, aksi investor di sesi pertama ini lebih kepada respons pelaku pasar menyikapi data neraca perdagangan, ekspor impor yang turun. "Sekarang investor masih wait and see pada kinerja keuangan beberapa emiten," ucapnya.

Riska pun menyebut, isu politik dan hukum terkait penetapan Ketua DPR sebagai tersangka kasus korupsi, tidak terlalu mempengaruhi pergerakan saham. Pasalnya Ketua Umum partai Golongan Karya sekaligus Ketua DPR RI ini tidak memiliki saham di emiten terdaftar.

"Berbeda kalau Hary Tanoesoedibjo ditetapkan jadi tersangka harga MNC berada di zona merah, tapi itupun hanya grup MNC saja yang terkena imbasnya," katanya.

Riska memberikan contoh lain yakni ketika masalah saham Freeport, saat Setya sempat keluar jadi ketua DPR hingga masuk lagi tidak terlalu mempengaruhi bursa efek. "Dari segi politik kita masih stabil, karena kalau dari politik kita lihat jangan sampai di jalan ada yang namanya kerusuhan dan kericuhan yang menganggu aktivitas bisnis," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×