Reporter: Benedicta Prima, Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tergelincir mengikuti jejak bursa regional pada perdagangan Jumat (23/4) pagi. Mengutip RTI pukul 09.13 WIB, indeks terkoreksi 0,09% ke 5.989,28.
Tercatat 205 saham turun, 146 saham naik, dan 179 saham stagnan. Total volume perdagangan 2,7 miliar saham dengan nilai transaksi capai Rp 1,3 triliun.
Sektor infrastruktur paling dalam penurunannya 0,64%. Sedangkan sektor industri dasar paling tinggi kenaikannya 0,07%
Aksi jual investor asing turut membebani langkah IHSG pagi ini. Net sell asing sekitar Rp 320,393 miliar.
Analis Henan Putihrai Liza Camelia mengatakan, IHSG yang tak kunjung mampu ditutup di atas level 6.000, kembali menyimpan kekhawatiran berlanjutnya pelemahan pada Jumat (23/4) menuju level support 5.950-5.900.
Baca Juga: Bursa Asia tergelincir, Nikkei 225 Jepang jatuh lebih dari 1% pagi ini
Berita percepatan larangan mudik menjadi tanggal 22 April 2021 menjadi alasan mengapa animo pasar kembali tawar.
"Pembatasan pergerakan manusia ini diperkirakan akan menghambat hidupnya perekonomian di beberapa sektor yang diharapkan bisa meraup keuntungan dari arus mudik seperti jalan tol, transportasi, pariwisata, dan sektor retail," ujar Liza, Kamis (22/4).
Pasar pun melihat prediksi Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenai target pertumbuhan ekonomi sebesar 7% di kuartal kedua 2021 hanya sekadar pemanis di saat roda perekonomian yang kembali tersendat dan capital outflow yang masih terus terjadi di pasar.
Liza menjelaskan selama masih minim sentimen positif untuk kembali mengerek IHSG ke atas 6.000-6.050, maka level resistance krusial 6.115 akan semakin lama untuk digapai.
Aapalagi level 6.200 atau bahkan 6.350 yang akan jadi target naik jika resistance 6.115 berhasil ditembus. Adapun resistance terdekat untuk perdagangan besok 6.000-6.050.
Baca Juga: Bursa Jumat 23/4 akan dibuka, analis rekomendasi 4 saham pilihan untuk diakumulasi
Pada tren sideways ini, para pemodal disarankan untuk belum begitu agresif membuka posisi pembelian. Cicil beli bertahap masih merupakan strategi terbaik seraya menunggu stabilnya tren naik nanti.
Liza menyarankan investor untuk memperhatikan saham BBCA dan ASII untuk perdagangan Jumat (23/4), terutama untuk saham ASII yang berencana membagi dividen Rp 87 per saham atau setara yield 1,5% dari harga saat ini di level Rp 5.450 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News