kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,42   2,67   0.30%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

IHSG sesi I masih belum beranjak dari zona merah


Senin, 23 Januari 2017 / 12:17 WIB
IHSG sesi I masih belum beranjak dari zona merah


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie, Emir Yanwardhana | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih terbenam di zona merah di akhir sesi I hari ini (23/1). Mengutip data RTI, pada pukul 12.00 WIB, indeks mencatatkan penurunan 0,12% menjadi 5.248,25.

Ada 151 saham yang melorot. Sementara, jumlah saham yang naik sebanyak 123 saham dan 97 saham lainnya tak berubah posisi. Volume transaksi perdagangan siang ini melibatkan 9,871 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 2,616 triliun.

Bicara mengenai sektoral, ada lima sektor yang turun dan lima sektor yang berhasil naik. Tiga sektor dengan penurunan terbesar di antaranya: sektor konstruksi turun 0,87%, sektor perdagangan turun 0,31%, dan sektor barang konsumen turun 0,21%.

Saham-saham indeks LQ 45 yang berada di posisi top losers yaitu: PT Waskita Karya Tbk (WSKT) turun 3,05% menjadi Rp 2.540, PT Hanson International Tbk (MYRX) turun 2,53% menjadi Rp 154, dan PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) turun 2,44% menjadi Rp 1.800.

Sedangkan di posisi top gainers indeks LQ 45, terdapat saham-saham: PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) naik 3,85% menjadi Rp 6.750, PT Elnusa Tbk (ELSA) naik 3,76% menjadi Rp 442, dan PT Global Mediacom Tbk (BMTR) naik 1,59% menjadi Rp 640.

Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee mengatakan, pidato Donald Trump setelah pelantikan akhir pekan lalu belum memberikan gambaran arah detail kebijakan Amerika kedepannya. Sehingga, masih ada ketidakpastian di market.

Namun, menurut Hans, sama seperti pidato sebelumnya, dampak sentimen ini ke IHSG tidak akan besar. ”Belum terlihat Donald Trump akan melakukan proteksi, jadi untuk jangka pendek belum mempengaruhi investor,” katanya kepada Kontan.

Hans menjelaskan, jika Amerika lebih protektif pada perekonomiannya seperti pembatasan perdagangan China dan Meksiko, tentu pasar akan bereaksi negatif. karena untuk industri manufaktur, 70% perusahaan amerika menggunakan bahan baku impor.

Sehingga dengan belum adanya kejelasan ini, Hans menilai pasar Indonesia masih menarik bagi asing. Terlihat dana asing masih banyak yang masuk ke Indonesia melalui pasar obligasi.

Makanya untuk perdagangan hari ini, dia masih memprediksi pasar Indonesia bergerak konsolidasi cenderung positif dengan level support 5.112-5.243 dan resistance 5.309-5.360.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×