Reporter: Nur Qolbi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 0,31% ke level 5.128,23 pada hari perdagangan terakhir pekan lalu, Selasa (27/10). Meski begitu, investor asing kembali mencatatkan net buy Rp 108,24 miliar di seluruh pasar.
Untuk perdagangan Senin (2/11), Analis Philip Sekuritas Anugerah Zamzami Nasr memprediksi, IHSG berpotensi terkoreksi dengan support di level 5.087 dan resistance di 5.176.
Sentimennya masih terkait dengan pesimisme pelaku pasar pada tercapainya kesepakatan stimulus fiskal Amerika Serikat (AS) sebelum pemilu.
"Investor juga menanti data dalam negeri, yakni PMI dan inflasi yang bakal dirilis Senin (2/11)," kata dia saat dihubungi Kontan.co.id beberapa hari lalu.
Baca Juga: Penurunan bursa global akan menekan IHSG di pekan depan
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana juga memproyeksi, IHSG bakal cenderung koreksi terbatas pada esok hari. Ia memperkirakan, IHSG akan bergerak dengan support 5.100 dan resistance 5.150.
Sentimennya berasal dari pemilihan presiden AS dan rilis pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal III-2020.
Sementara itu, Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Chris Apriliony memprediksi, IHSG berpeluang menguat dengan kisaran 5.045-5.240. "Sentimen berasal dari nilai tukar rupiah yang kemungkinan masih dapat menguat," ucap Chris.
Menurut dia, penguatan rupiah biasanya membuat aliran dana asing kembali masuk ke bursa. Hal itu terlihat pada dua hari perdagangan pekan lalu, dimana asing mencatatkan net buy pada perdagangan di bursa saham.
Selanjutnya: Pergerakan IHSG Sepekan ke Depan Dibayangi Pelemahan Bursa Saham di Asia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News