Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka positif pada awal transaksi perdagangan pagi ini (12/1). Data RTI menunjukkan, pada pukul 09.10 WIB, indeks naik 0,22% menjadi 5.312,71.
Saham-saham yang berada di jajaran top gainers pagi ini antara lain: PT Magna Finance Tbk (MGNA) naik 34,29% menjadi Rp 141, PT Logindo Samuderamakmur Tbk (LEAD) naik 19,27% menjadi Rp 130, dan PT Mitra Investindo Tbk (MITI) naik 13,89% menjadi Rp 82.
Sedangkan di posisi top losers, terdapat saham-saham: PT Argha Karya Prima Industry Tbk (AKPI) turun 16,71% menjadi Rp 700, PT Equity Development Investment Tbk (GSMF) turun 8,33% menjadi Rp 88, dan PT Bukit Uluwatu Villa Tbk (BUVA) turun 5,04% menjadi Rp 565.
Sementara itu, secara sektoral, hanya ada dua sektor yang tertekan. Sedangkan tiga sektor dengan kenaikan terbesar antara lain: sektor industri dasar naik 0,7%, sektor keuangan naik 0,63%, dan sektor industri lain-lain naik 0,51%.
Menurut Tasrul, analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia, IHSG hari ini masih cenderung konsolidasi. Dia memperkirakan, trading range hari ini akan berada di 5.284-5.337. "Sementara, secara teknikal, indikator MFI Optimized dan indikator W%R Optimized masih cenderung turunĀ dengan volume tembus rata-rata," paparnya.
Asia mixed
SINGAPURA. Pasar saham Asia dibuka dengan wajah beragam pada awal transaksi perdagangan pagi ini (12/1). Data yang dihimpun CNBC menunjukkan, pada pukul 08.12 waktu Singapura, indeks ASX 200 Australia naik 0,45%.
Sementara, indeks Nikkei 225 Stock Average turun 0,55%. Kondisi ini terjadi pasca yen Jepang menguat terhadap dollar AS. Penguatan yen menjadi kabar buruk bagi perusahaan Jepang karena menyebabkan biaya ekspor lebih mahal, sehingga profit mereka bisa tergerus di luar negeri.
Di Korea Selatan, indeks Kospi berhasil naik 0,18% di awal perdagangan.
Sejumlah saham turut mempengaruhi indeks Kospi. Saham Samsung Electronics Co, salah satunya. Pagi ini, saham Samsung turun 0,37% setelah pimpinan Samsung Jay Lee ditetapkan sebagai tersangka skandal korupsi yang mengguncang Korea Selatan dan menyebabkan parlemen Korsel memakzulkan Presiden Park Geun-hye.
Pasar saham Asia juga dipengaruhi oleh konferensi pers pertama Donald Trump sejak pemilu berlangsung November 2016 lalu. Sayangnya, dalam konferensi pers kali ini, Trump tidak menjelaskan lebih jauh mengenai arah kebijakannya.
"Konferensi pers Presiden Trump tadi malam masih menyisakan daftar pertanyaan yang belum terjawab bagi market," jelas Westpac Global Strategy Group dalam riset yang dirilis pagi ini.
Westpac menambahkan, Trump hanya menyebutkan sejumlah referensi untuk "membuat Amerika menjadi hebat lagi". "Namun, tidak ada penjelasan detil mengenai anggaran infrastruktur, reformasi pajak korporasi, pemangkasan pajak pendapatan individu, atau prospek deregulasi atau kemungkinan diberlakukannya tax holiday repatriasi lainnya," kata Westpac.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News