Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik 0,88% ke level 7.318,016 pada perdagangan Selasa (13/9). Level ini nyaris menembus level all time high IHSG di level 7.355,300. Sejak awal tahun alias secara year-to-date, IHSG telah naik 11,19%.
Analis Reliance Sekuritas Lukman Hakim menyebut, penguatan IHSG didorong oleh penguatan saham-saham perbankan dan saham big caps yang kompak menguat pada Selasa (13/9).
Selain itu, penguatan IHSG juga didorong oleh arus dana (inflow) investor asing yang masih deras.
Menurut Lukman, derasnya arus dana asing ini didorong oleh beberapa sentimen. Pertama, inflasi global yang sudah mulai tertahan, khususnya timgkat inflasi di AS dengan puncak inflasi pada bulan juni lalu.
Baca Juga: IHSG Menguat 0,88% ke 7.318 di Perdagangan Selasa (13/9), Sektor Transportasi Melaju
Para pelaku pasar juga telah mengantisipasi rilisnya data inlflasi di AS untuk bulan Agustus
Kedua, ekonomi indonesia masih bertumbuh di tengah pelemahan ekonomi global dan inflasi yang tinggi.
Ke depan, Lukman menilai terdapat sejumlah sentiment yang berpengaruh terhadap IHSG, diantaranya ekonomi indonesia yang lebih baik setelah pandemi mereda. Selain itu, ada pula sentiment nilai tukar dollar yang mulai melemah.
“IHSG ke depan akan masih berpotensi tumbuh yang membuat investor asing berpotensi kembali mencatatkan capital inflow,” terang Lukman kepada Kontan.co.id, Selasa (13/9).
Selain itu, komoditas andalan indonesia yaitu batubara masih berada di atas angin, yang tentu akan menjadi sentimen positif untuk IHSG hingga akhir tahun.
“Untuk proyeksi kami perkirakan IHSG dapat menyentuh 7.400 pada akhir tahun,” sambung dia.
Baca Juga: IHSG Tembus Level 7.300, Ini Faktor Pendorongnya
Di tengah melajunya IHSG, Lukman menekankan investor dapat memperhatikan saham yang berpotensi terjadi aksi taking profit, khususnya saham-saham yang sudah mengalami kenaikan tinggi. Sehingga, para investor dapat melihat saham yang masih relatif undervalued.
Investor dapat mencermati saham seperti PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Vale Indonesia Tbk (INCO), PT Indika Energy Tbk (INDY), dan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News