Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berseri pada perdagangan terakhir bulan November, Kamis (30/11). Mengutip RTI, perdagangan sesi pertama naik 0,65% atau 46,064 poin ke level 7.082,151.
Tercatat 235 saham naik, 283 saham turun, dan 219 saham stagnan. Total volume perdagangan 11,76 miliar saham dengan nilai transaksi capai Rp 5,13 triliun.
Sebanyak enam indeks sektoral menopang laju IHSG perdagangan pagi. Tiga di antaranya; IDX-Techno 0,89%, IDX-Trans 0,63%, dan IDX-48%.
Baca Juga: IHSG Naik 0,16% ke Level 7.047,36 pada Awal Perdagangan Hari Terakhir November
Saham-saham top gainers LQ45:
- PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) naik 5,69% ke Rp 650
- PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) naik 3,91% ke Rp 2.920
- PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) naik 2,42% ke Rp 3.810
Saham-saham top losers LQ45:
- PT ESSA Industries Indonesia Tbk (ESSA) turun 3,42% ke Rp 565
- PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) turun 2,60% ke Rp 750
- PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) turun 2,33% ke Rp 6.275
Baca Juga: Hari Terakhir November 2023, Berikut Rekomendasi Saham Hari Ini
Sementara itu, saham-saham Asia bersiap untuk mencatatkan performa terkuat mereka dalam 10 bulan terakhir pada akhir perdagangan hari ini.
Bahkan ketika sebagian besar pasar saham regional dibuka lesu setelah pesan-pesan yang beragam dari The Fed dan perjuangan yang sama di saham-saham Amerika semalam.
Indeks saham MSCI Asia di luar Jepang naik 6,7% sepanjang bulan ini, menjadikannya sebagai bulan terbaik sejak Januari.
Indeks KOSPI Korea Selatan telah memimpin reli di Asia dengan kenaikan 10,5% bulan ini, diikuti oleh indeks Nikkei Average Taiwan dan Jepang.
Pasar saham di seluruh dunia mengalami kesulitan pada hari Rabu, setelah satu bulan yang kuat didorong oleh ekspektasi pasar akan kenaikan suku bunga Federal Reserve. Selaitu juga karena penurunan dolar dan imbal hasil obligasi AS yang melonggarkan kondisi keuangan.
Imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun turun lebih dari 60 basis poin di bulan November, menuju penurunan bulanan paling tajam sejak akhir 2008.
Sementara para pejabat bank sentral AS pada hari Rabu mengirimkan pesan yang beragam, investor masih fokus pada komentar yang dibuat pada hari Selasa oleh Gubernur The Fed Christopher Waller, seorang yang berpengaruh dan sebelumnya bersuara hawkish di bank tersebut.
Waller mengatakan bahwa penurunan suku bunga dapat dimulai dalam beberapa bulan jika inflasi terus menurun.
Sementara itu, data dari AS menunjukkan ekonomi yang kuat di kuartal ketiga dan juga tren penurunan inflasi, memperkuat ekspektasi bahwa the Fed akan memangkas suku bunga lebih awal dari yang diharapkan.
"Kami pikir likuiditas dan momentum masih dapat mendukung pasar hingga Desember," kata Redmond Wong, ahli strategi pasar, Greater China di Saxo Markets, dan penurunan suku bunga dapat dilakukan sedini mungkin pada kuartal pertama karena ekonomi AS telah menunjukkan tanda-tanda perlambatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News