Reporter: Surtan PH Siahaan | Editor: Avanty Nurdiana
JAKARTA. January effect sepertinya sudah hilang dari bursa. Kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 1,04% ke level 4.317,37. Asing juga mencatatkan penjualan beli bersih sebanyak Rp 269,59 miliar
Analis AAA Securities, Andy Gunawan mengatakan, penurunan indeks disebabkan meredanya euforia kesepakatan fiscal cliff. Saat ini, pasar cenderung gelisah menunggu perkembangan lanjutan pembahasan anggaran Amerika Serikat (AS) pada Februari mendatang.
Pada perdagangan, Jumat ini (11/1), Andy memprediksi, IHSG akan kembali melanjutkan tren melemah. Sebab, investor cenderung wait and see menunggu kabar baik. Apalagi, rupiah terus melemah dalam beberapa hari terakhir. "Selain faktor global, pasar saat ini juga memperhatikan sentimen domestik seperti tarif listrik dan nilai tukar," ujar Andy.
Secara teknikal, analis Trust Securities, Yusuf Nugraha melihat, IHSG masih berpeluang naik. Itu dikonfirmasi sejumlah indikator seperti stochastic dan RSI. Sedangkan, saham yang layak diperhatikan adalah sektor tambang seperti ADRO, INDY dan PTRO. Dia memperkirakan, IHSG hari ini akan di 4.338 - 4.418. Andy menebak, indeks akan ada di 4.275 - 4.350.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News