Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat tipis di akhir pekan. IHSG naik 0,09% pada perdagangan Jumat (28/11) ke level 5.149,88, selama sepekan IHSG naik 0,74%.
Pergerakan IHSG pun searah dengan bursa Asia yang tercermin dalam indeks MSCI Asia Pacific. Indeks di kawasan regional ini naik 0,1% menjadi 140,90 pada pukul 16.07 waktu Hong Kong. Selama sepekan, bursa Asia menguat 0,7%.
Analis Woori Korindo Securities, Reza Priyambada mengatakan, pada akhir pekan lalu, laju indeks saham mengalami pelemahan di awal, namun mampu kembali bertengger di zona hijau. Hal tersebut, dipengaruhi oleh masih melemahnya laju rupiah. "Hal itu memberikan imbas negatif dimana pelaku pasar sempat melakukan aksi jual," papar Reza.
Selain itu, turunnya harga minyak mentah dunia di satu sisi memberikan imbas negatif namun, di sisi lain memberikan berkah. Sejumlah saham-saham Asia yang berhubungan dengan minyak terkena dampak positifnya sehingga marak ditransaksikan. Di antaranya, saham-saham transportasi yang mengalami kenaikan.
Sementara dari data regional, Reza bilang, keadaan industrial dan produksi manufactur Korea Selatan yang melemah sempat direspon negatif namun, dapat diimbangi oleh rendahnya inflasi di Jepang sehingga dinilai perlunya percepatan stimulus. "Dengan sentimen tersebut membuat Yen melemah dan direspon positif oleh Nikkei," terang Reza.
Reza menduga, laju pergerakan IHSG hari ini, (1/12) tidak banyak mengalami perubahan. Apalagi dengan akan dirilisnya data-data makro membuat pasar cenderung tertahan dan berpotensi kembali melemah jika rilis data-data tersebut di bawah perkiraan.
"Tetap, mencermati sentimen yang ada dan waspadai potensi pembalikan arah (jika terjadi)," jelasnya. Ia mengira, besok (1/12) IHSG akan menguji pergerakan di antara 5.128-5.164.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News