kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

IHSG menjadi instrumen aset investasi juara sampai Oktober 2021


Minggu, 31 Oktober 2021 / 17:40 WIB
IHSG menjadi instrumen aset investasi juara sampai Oktober 2021
ILUSTRASI. Karyawan melintas di dekat layar yang menampilkan pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (8/10/2021). IHSG menjadi instrumen aset investasi juara sampai Oktober 2021.


Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menjadi instrumen aset investasi konvensional yang mencatatkan kenaikan paling moncer sampai bulan Oktober 2021.

IHSG per akhir Oktober sudah mencatatkan kinerja positif sebanyak 10,24%. IHSG menyalip obligasi korporasi yang berkinerja paling baik selama tiga kuartal 2021, tercermin dari Indobex Corporate Bond Total Return yang mencatatkan kenaikan 8,73%.

Investment Specialist Sucorinvest Asset Management Toufan Yamin menilai, secara keseluruhan penguatan IHSG ditopang oleh optimisme terhadap pemulihan ekonomi tahun ini dan penguatan harga saham sektor teknologi yang diramaikan oleh IPO unicorn di Indonesia.

Kenaikan IHSG paling signifikan di tahun ini terjadi pada bulan Oktober 2021, di mana kenaikannya mencapai 4,85% dan bahkan menyentuh harga tertingginya sepanjang masa di level 6.687,13 pada 21 Oktober 2021.

Baca Juga: Laba Gudang Garam (GGRM) dan HM Sampoerna (HMSP) tergerus, simak rekomendasi analis

Toufan memandang, ke depannya dengan laporan kerja emiten yang membaik seiring dengan pemulihan ekonomi dan penguatan harga komoditas akan menjadi sentimen positif yang akan kinerja positif bagi IHSG.

Selain itu, fenomena windows dressing menurutnya akan membuat IHSG mencatatkan kinerja positif dalam 20 tahun berturut-turut. Sehingga ia perkirakan IHSG di akhir tahun akan kembali mencetak rekor terbarunya di rentang level 6.700 – 6.900.

Sementara itu, untuk obligasi korporasi Toufan melihat secara keseluruhan pasar obligasi korporasi maupun Surat Utang Negara (SUN) masih baik dan cukup stabil, sehingga cenderung menguat di tahun ini, meskipun diterpa oleh sentimen negatif seperti tapering dan potensi kenaikan suku bunga.

Baca Juga: IHSG diproyeksi menguat terbatas, ini rekomendasi saham untuk Senin (1/11)

“Penguatan ini lebih didukung oleh melimpahnya likuiditas domestik, rupiah yang stabil, dan inflasi yang rendah. Kami memiliki pandangan bahwa pergerakan pasar obligasi akan cenderung lebih terbatas melihat arah kebijakan moneter ke depannya akan lebih ketat,” katanya.

Toufan menilai kenaikan IHSG ini akan berdampak pada reksadana saham yang akan mencetak kinerja yang lebih baik, seiring dengan membaiknya aktivitas ekonomi secara keseluruhan dan tingginya harga komoditas. 

“Sepanjang tahun ini sebenarnya reksadana campuran mencatatkan kinerja yang cukup baik karena ditopang oleh penguatan harga saham dan obligasi. Namun pada akhir tahun ini kami lebih optimis reksadana saham berpotensi mencetak kinerja yang lebih baik,” pungkasnya.

Selanjutnya: Pelonggaran PPKM, Bank Mandiri perkirakan inflasi Oktober 2021 capai 0,12% mom

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×