kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

IHSG melemah 0,87% pada (22/3), investor masih akan pantau tingkat yield obligasi


Senin, 22 Maret 2021 / 19:19 WIB
IHSG melemah 0,87% pada (22/3), investor masih akan pantau tingkat yield obligasi
ILUSTRASI. Refleksi karyawan berjalan di dekat layar pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/rwa.


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi 0,87% ke level 6.301,13 pada perdagangan Senin (22/3). Pergerakan ini didorong oleh indeks sektor aneka industri yang minus 2,38% dan sektor infrastruktur yang turun 1,61%.

Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan menilai, penurunan IHSG seiring dengan pelemahan bursa saham Asia akibat kekhawatiran kembali naiknya yield obligasi dan nilai tukar dollar. Sementara dari dalam negeri, sentimen penggerak IHSG masih minim.

Untuk perdagangan Selasa (23/3), Dennies memprediksi IHSG akan kembali melemah dengan support di rentang 6.278-6.256 dan resistance di kisaran 6.334-6.368. 

"Pergerakan masih dibayangi oleh kecemasan terhadap naiknya yield obligasi," ucap Dennies dalam risetnya, Senin (22/3).

Di sisi lain, Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan memprediksi, IHSG pada esok hari berpeluang mencatatkan rebound teknikal setelah menguji pivot critical level 6.300 pada perdagangan Senin (22/3). 

IHSG diperkirakan akan bergerak dalam rentang support-resistance 6.250-6.380.

Baca Juga: Turun 0,87% pada awal pekan, IHSG diprediksi melemah terbatas pada Selasa (23/3)

Selain pertimbangan teknikal, peluang bullish IHSG juga ditopang oleh potensi rebound terbatas nilai tukar rupiah pada perdagangan Selasa (23/3). 

"Potensi tersebut didasarkan pada proyeksi penurunan existing home sales di Amerika Serikat sebesar 3% mom di bulan Februari 2021 yang berpotensi meredam laju kenaikan U.S. 10-year Treasury Yield," kata Valdy.

Selain itu, Bank Indonesia juga mempertahankan kebijakan moneter akomodatif dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) terakhir pada Jumat (19/3) dan terus melakukan sinergi dengan kebijakan fiskal pemerintah Indonesia.

"Meski demikian, sebaiknya jangan terlalu agresif merespons peluang buy on support pada saham-saham bank pada perdagangan Selasa (23/3)," ungkap Valdy. 

Ia menyarankan investor untuk memperhatikan ACES, JPFA, SCMA, TBIG dan RALS.

Selanjutnya: IHSG melemah 0,87% ke 6.301 pada akhir perdagangan Senin (22/3), asing catat net sell

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×