Reporter: Adisti Dini Indreswari | Editor: Edy Can
Keputusan Kongres Amerika Serikat (AS) menaikkan batas utang sebesar US$ 2,1 triliun tidak menyulut gairah di bursa saham lokal. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Selasa (2/8) melemah 0,37% menjadi 4.177,85.
Rupiah juga mengekor pelemahan IHSG. Kurs rupiah turun 0,14% menjadi Rp 8.476 per dollar AS. Keputusan AS soal debt ceiling membuat dollar AS menguat.
Menurut Fadlillah Qudfi, analis Mega Capital, hari ini IHSG masih berpeluang melemah. Ia memprediksi indeks saham Indonesia ini akan bergerak di kisaran 4.155-4.205.
Alasannya, kondisi ekonomi AS dan Eropa yang membaik bisa mendorong investor asing melepas portofolionya yang berada di Indonesia. "Belum terjadi capital outflow, tapi sinyal-sinyal kecil sudah ada," kata Fadlillah.
Sedang Eddy Wijaya, Analis Sinarmas Securities, menghitung rentang pergerakan IHSG hari ini antara 4.155-4.195. Indikator teknikal Moving Average Convergence Divergence (MACD) sebetulnya masih menunjukkan uptrend. Namun Eddy meramalkan akan ada profit taking dulu.
Untuk rupiah, Suluh Wicaksono, Analis Askap Futures, menilai hari ini ada kecenderungan mata uang garuda tersebut akan menguat terbatas. Dia memprediksi rupiah akan bergerak di kisaran Rp 8.375-Rp 8.450 per dollar AS.
Pasalnya, "Belum jelas langkah yang akan ditempuh AS setelah ada keputusan ini," kata Suluh. Pasar juga masih menunggu kepastian soal ancaman Moody\'s dan S&P yang berniat menurunkan peringkat surat utang AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News