kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

IHSG masih rawan aksi profit taking


Rabu, 24 Januari 2018 / 20:30 WIB
IHSG masih rawan aksi profit taking
ILUSTRASI. Perdagangan saham BEI


Reporter: Nisa Dwiresya Putri | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah menembus level 6.500, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Rabu (24/1) turun ke level 6.615,492. Indeks tergerus 0,30% atau setara 19,842 poin. Meski demikian, periode year to date, indeks telah mencatat kenaikan sebesar 4,09%.

Mengutip data RTI, saham-saham top gainers penggerak indeks hari ini adalah ADHI, PTPP, TRAM, BUMI, dan WSKT. Adapun, sektor dengan kenaikan tertinggi adalah properti yang naik 2,49%. Diikuti sektor aneka industri yang naik 2%. Di sisi lain, sektor infrastruktur dan konsumer turun paling tajam yakni masing-masing 1,32% dan 1,71%.

Asing melakukan aksi jual bersih sebesar Rp 322 miliar. RTI mencatat saham paling banyak dijual asing pada perdagangan hari ini adalah TLKM, BBRI, UNTR, ICBP, dan HMSP.

Analis First Asia Capital Sekuritas David Sutyanto menilai, penurunan IHSG hari ini adalah koreksi sehat. Sebab, indeks telah naik sampai tujuh hari beruntun. “Sehingga wajar jika ada aksi profit taking,” tuturnya.

Ia menilai profit taking hari ini cukup tertahan. Tercermin dari beberapa sektor saham yang masih naik cukup signifikan, seperti properti dan konstruksi.

Perkiraan David, Kamis (25/1), indeks akan bergerak menguat di rentang 6.560-6.650. Menurutnya, investor dapat melirik saham-saham pertambangan dan konstruksi.

Aksi The Federal Reserves akan menjadi sentimen yang dapat mempengaruhi indeks. “Shutdown pemerintahan Amerika Serikat (AS) ada pengaruh sedikit, tapi itu lebih ke politik. Ada kabar The Fed akan menaikkan suku bunga,” kata David, Rabu (24/1).

Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi menilai, IHSG secara teknikal membentuk pola bearish harami setelah bergerak signifikan mematahkan target ideal FR 161,8% dari pergerakan wave-nya. Menurutnya, indikasi false break pada level tersebut berpeluang cukup besar. Mengiringinya ada pula indikasi negatif dari stochastic yang dead-cross dan signal bearish momentum dari Indikator RSI.

Dengan demikian, Lanjar memperkirakan, pergerakan IHSG selanjutnya cenderung kembali mengalami aksi jual dengan rentang pergerakan 6.507-6620. Saham-saham yang masih dapat dicermati diantaranya AKRA, BBNI, ELSA, ISAT, LPPF, SMBR, AALI, dan ACES.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×