Reporter: Rilanda Virasma | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 1,28% ke level 7.766 di penutupan perdagangan Senin, (8/9/2025). Koreksi ini diproyeksikan masih akan berlanjut pada Selasa (9/9/2025).
Pengamat pasar modal sekaligus Direktur Avere Investama, Teguh Hidayat mengatakan, pelemahan ini terjadi di tengah kabar reshuffle kabinet oleh Presiden Prabowo Subianto, khususnya menteri keuangan. Kini, posisi yang sebelumnya diisi Sri Mulyani Indrawati tersebut telah ditempati oleh Purbaya Yudhi Sadewa.
Menurut Teguh, koreksi mendadak ini terjadi lantaran pasar cukup mengakui sumbangsih Sri Mulyani selama ini. Hal tersebut tercermin dari defisit APBN yang relatif terjaga di level 1% hingga 2% setiap tahunnya. Lalu, Sri Mulyani juga menurutnya mampu membantu pemulihan ekonomi pasca krisis 2008 dan pandemi Covid-19 tahun 2020 lalu.
“Kita enggak bilang Ibu Sri Mulyani hebat karena pasti beliau juga ada kurangnya, tapi track record dia dibanding menteri keuangan yang lain, ya, bagus,” jelas Teguh kepada Kontan, Senin (8/9/2025).
Baca Juga: IHSG Ambrol 1,28% Hari Ini (8/9), Net Sell Asing Terjadi 8 Hari Perdagangan Beruntun
Selain itu, lantaran Purbaya berada di luar lingkaran Sri Mulyani dan jarang muncul di hadapan publik, pasar menurutnya juga masih meraba sosok Purbaya ketika kelak menjabat sebagai menteri keuangan.
Analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana juga sependapat. Namun, koreksi juga terjadi akibat rilis cadangan devisa Indonesia per Agustus 2025 yang turun menjadi US$ 150,7 miliar. Posisi ini ini turun US$ 1,3 miliar ketimbang pada Juli lalu yang masih mencapai US$ 152 miliar. Menurutnya untuk Selasa (9/9/2025), IHSG masih akan terpengaruh oleh sentimen pergantian kabinet.
“Untuk besok, kami perkirakan IHSG masih rawan melanjutkan koreksinya dengan support 7.713 dan resistance 7.836,” taksir Herditya saat dihubungi Kontan, Senin (8/9/2025).
Teguh menimpali, IHSG ke depan juga akan bergerak seturut pengungkapan visi dan misi Purbaya dalam menjalani jabatan yang akan diembannya. Bila terdengar optimis dan pro pasar, investor menurutnya akan turut menyambut.
Terlebih, lanjutnya, Purbaya juga punya jejak karier di bidang ekonomi dan sempat menjabat ketua Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Hal ini diharapkan mampu menunjang kapabilitasnya dalam memecah persoalan keuangan dalam negeri.
Baca Juga: IHSG Melemah 1,28% Usai Reshuffle Kabinet, Purbaya: Saya Di Pasar 15 Tahun Lebih
Yang justru akan menjadi tantangan ke depan menurut Teguh ialah fundamental IHSG yang masih rapuh khususnya oleh aksi demonstrasi yang meluas beberapa waktu lalu. Apa lagi, tuntutan masyarakat menurutnya belum sepenuhnya dipenuhi pemerintah.
Hal ini diperparah dengan kondisi ekonomi yang lesu, sulitnya mencari kerja, mahalnya harga-harga, dan maraknya pemutusan hubungan kerja massal.
“Kalau memang situasinya masih seperti ini ya pasar saham kita masih bisa terkoreksi lagi ke depannya,” jelasnya.
Dus, Herditya merekomendasikan saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT) dengan level support Rp 2.360 dan resistance Rp 2.450, saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) di Rp 9.750 dan Rp 10.000, dan saham PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) Rp 960 dan Rp 995 pada perdagangan besok.
Selanjutnya: Tambah Modal, Emiten Menggelar Rights Issue dan Private Placement
Menarik Dibaca: IHSG Berpotensi Koreksi, Cek Rekomendasi Saham BNI Sekuritas Hari Ini (9/9)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News