kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

IHSG masih dalam zona merah, sebaiknya perhatikan data dan saham ini


Senin, 19 Oktober 2020 / 06:00 WIB
IHSG masih dalam zona merah, sebaiknya perhatikan data dan saham ini


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan alias IHSG hari ini (19/10) bakal kembali melemah. IHSG ditutup terkoreksi tipis 0,03% di level 5.103,41 pada Jumat, 16 Oktober 2020. 

Lanjar Nafi Analis Reliance Sekuritas memperkirakan, pergerakan IHSG hari ini (19/10) secara teknikal bergerak melemah. Ini seakan tertahan pada level support Pivot Fibonacci Ratio namun pergerakan masih berdapat kembali pada level support moving average 5 hari. 

Baca Juga: Pekan lalu menguat 0,98%, IHSG berpeluang mendaki lagi pekan depan

Menurut Lanjar, indikator stochastic menukik setelah mengkonfirmasi deadcross pada area overbought dengan indikator MACD yang terlihat divergence negatif dengan histogram. "Sehingga kami masih perkirakan IHSG rentan mengalami tekanan," jelas dia. 

Pada perdagangan di awal pekan ini, Lanjar menyebut, pergerakan IHSG hari ini akan di kisaran support resistance 5.080 - 5.110. Saham-saham yang dapat dicermati secara teknikal diantaranya ASII, ICBP, INDF, SIDO, SMGR, UNVR.

IHSG pada Jumat (16/10) ditutup melemah tipis 1,73 poin ke level 5.103,4 setelah sempat melemah hingga -0,74% di sesi pertama. IHSG terkena dampak negatif dari sentimen ketidakpastian stimulus fiskal AS yang juga menyeret sebagian besar bursa saham Asia. 

Namun Lanjar menjelaskan, IHSG mampu rebound pada akhir sesi perdagangan dengan saham-saham pada sektor aneka industri naik 2,89% dan pertambangan naik 0,75% yang memimpin penguatan. Saham ASII naik 4% dan ADRO naik 5,6% menjadi leader pergerakan IHSG. 

Baca Juga: Naik 0,98% di pekan lalu, IHSG berpotensi melanjutkan penguatan

Penjualan mobil grup Astra yang menunjukan kenaikan pada beberapa bulan terakhir menjadi katalis. Kenaikan penjualan secara bulanan pada September 2020 melanjutkan tren kenaikan bulanan penjualan mobil grup Astra di pasar domestik sejak bulan Juni 2020. 

UU Cipta Kerja Omnibus law dikabarkan menjadi katalis positif bagi emiten pertambangan dimana Pasal 128A menyebutkan kegiatan peningkatan nilai tambah batu bara dapat berupa pengenaan royalti 0 persen. Investor asing melakukan aksi jual bersih sebesar Rp 494,33 miliar. 

Mayoritas bursa saham Asia alami pelemahan. Bursa Asia adanya ketidakpastian stimulus fiskal di AS membuat indeks berjangka AS memimpin pelemahan mayoritas indeks Asia. Data neraca perdagangan China dengan aktifitas ekspor yang masih berada di zona negatif ikut menjadi faktor utama pelemahan.

Bursa Eropa menutup perdagangan akhir pekan dengan menguat. Investor mendapatkan angin positif dari pantauan negosiasi antara Inggris dan Uni Eropa yang akan berlanjut minggu depan setelah Boris Johnson mengatakan dia yakin akan kesepakatan perdagangannya. 

Baca Juga: IHSG Pekan Lalu Menguat, Asing Borong BBCA dan BBRI, Jual UNTR dan TLKM

Lanjar menyebut, pada pekan depan investor masih tertuju pada perkembangan kesepakatan stimulus fiskal AS dan neraca perdagangan. Selain itu, aktifitas ekspor import di Jepang, pertumbuhan PDB dan penjualan eceran di China.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×