kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.896.000   -13.000   -0,68%
  • USD/IDR 16.195   57,00   0,35%
  • IDX 7.898   -32,88   -0,41%
  • KOMPAS100 1.110   -7,94   -0,71%
  • LQ45 821   -5,85   -0,71%
  • ISSI 266   -0,63   -0,24%
  • IDX30 424   -3,04   -0,71%
  • IDXHIDIV20 487   -3,38   -0,69%
  • IDX80 123   -1,10   -0,89%
  • IDXV30 126   -1,56   -1,22%
  • IDXQ30 137   -1,32   -0,96%

IHSG masih bisa menguat hari ini


Rabu, 08 Juni 2011 / 07:40 WIB
IHSG masih bisa menguat hari ini
ILUSTRASI. Suasana BAF Fair yang diselenggarakan PT Bussan Auto Finance


Reporter: Adisti Dini Indreswari | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Kekhawatiran ekonomi Amerika Serikat (AS) yang melambat masih membayangi perdagangan saham pada hari ini. Namun, analis memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih bisa naik.

Analis Universal Broker Indonesia Alwi Assegaf memprediksi, indeks akan bergerak di kisaran support 3.820 dan resistance 3.870. "Secara teknikal, ada potensi indeks regional Hangseng dan Kospi berbalik arah," katanya.

Analis Erdhika Elit Sekuritas Robby Has bilang, dari sisi teknikal juga terlihat IHSG berpotensi naik. Ini terlihat dari Moving Average (MA) 5 dan Stochastic. Namun Relative Strength Index (RSI) memberi sinyal IHSG cenderung datar. Prediksi Robby, IHSG hari ini akan bergerak di rentang 3.810-3.872.

Sementara pada perdagangan saham kemarin (7/6), IHSG naik 0,23% ke level 3.842,95. Indeks terangkat oleh aksi beli di menit-menit terakhir perdagangan saham.

Sebaliknya, analis meramal rupiah hari ini memasuki fase konsolidasi dengan kecenderungan melemah. Analis BNI Apressyanti Senthaury memproyeksi rupiah bakal bergerak di kisaran Rp 8.500-Rp 8.540 per dollar AS.

Maklum, pasar masih menunggu pengumuman BI rate. Pasar memperkirakan bank sentral akan mempertahankan suku bunga acuan. "Tapi pasar sudah mengantisipasi BI rate, jadi tidak akan terlalu berpengaruh ke rupiah," imbuh Apressyanti.

Kemarin, nilai tukar rupiah bertahan di Rp 8.513 per dollar AS. Padahal, lelang Surat Utang Negara (SUN) mencatat oversubscribed Rp 19,9 triliun. "Ada pendapat aset berdenominasi rupiah sudah terlalu mahal," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×