kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

IHSG masih berpotensi tertekan


Rabu, 18 Oktober 2017 / 07:31 WIB
IHSG masih berpotensi tertekan


Reporter: Chindy Puri | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,04% di level 5.947,33 pada perdagangan Selasa (17/10). Nilai transaksi harian mencapai Rp 7,66 triliun. Investor asing masih mencatat net sell Rp 970 miliar.

Tujuh sektor terkoreksi dengan penurunan terbesar pada sektor aneka industri. Tapi, sektor pertambangan, konsumer, dan manufaktur mampu menopang IHSG.

Analis Binaartha Parama Sekuritas Reza Priyambada mengatakan, pelaku pasar merasa kenaikan sejumlah saham sudah terlampau tinggi. Sehingga, masih akan ada aksi ambil untung alias profit taking. "Sebelumnya, bursa saham Amerika memang melemah, sehingga berimbas pada pergerakan IHSG," imbuhnya.

Reza menilai, saat ini belum banyak sentimen baru yang mampu menjadi penggerak IHSG. Ia menduga, IHSG hanya akan didorong rilis kinerja emiten. Dari global, data ekspor impor Korea dan data cadangan minyak bisa menjadi penggerak IHSG.

Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi mengatakan, katalis negatif berasal dari data penjualan mobil bulan September yang turun 5.3%. Tapi, masih ada sentimen positif dari data impor batubara yang memicu penguatan harga komoditas ini.

Pasar kini tengah mencermati respon garis keras Spanyol terhadap ancaman pemisahan diri Catalunya. Hal ini memicu peningkatan krisis di Spanyol hingga pemangkasan proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun 2018. Investor asing juga menanti data produk domestik bruto, produksi industri dan penjualan ritel yang akan dirilis di pekan ini.

Reza memprediksi pergerakan IHSG cenderung sideways dengan tren bearish. Indeks akan berada di level support 5.920–5.934 dan resistance 5.965–5.976.

Secara teknikal, Lanjar melihat IHSG bergerak cenderung tertekan pada zona upper bollinger bands dengan momentum yang cukup tinggi. Hal ini terlihat di indikator stochstic yang berpotensi dead cross. Sehingga pergerakan IHSG cenderung tertekan di rentang 5.907–5.961.

Menurut Lanjar, saham-saham yang masih dapat dicermati yakni BWPT, SMRA, ERAA, SMBR, UNVR. Sementara itu saham pilihan Reza antara lain ASII, BBNI, KLBF, MEDC, SILO dan TLKM.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×