Reporter: Nur Qolbi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona merah dengan penurunan 0,56% ke level 5.051,11 pada perdagangan perdana pekan ini, Senin (20/7). Padahal, IHSG sempat naik dan menyentuh level psikologis 5.100 pada perdagangan sesi I.
Analis Trimegah Sekuritas Rovandi mengatakan, sentimen penurunan ini berasal dari nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang kembali melemah, yakni 0,44% menjadi Rp 14.790 per dolar AS. Sentimen negatif IHSG juga berasal dari jumlah pasien positif Covid-19 di Indonesia yang sudah melebihi China.
Baca Juga: Intip saham-saham yang banyak dikoleksi asing saat IHSG turun, Senin (20/7)
Meskipun begitu, untuk perdagangan Selasa (21/7), Rovandi memprediksi, IHSG berpotensi rebound tipis dengan support di 5.022 dan resistance 5.100. "Hal ini didukung oleh sektor farmasi terkait perkembangan vaksin corona dari China yg telah sampai di Indonesia dan tengah memasuki uji klinis tahap ketiga," kata dia saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (20/7).
Sementara itu, analis Pilarmas Investindo Sekuritas Okie Ardiastama memperkirakan, IHSG akan kembali melemah pada perdagangan esok hari. Ia memprediksi, IHSG pada Selasa (21/7) bakal diperdagangkan dalam rentang support dan resistance di level 5.019 - 5.074.
Pasalnya, depresiasi kurs rupiah terhadap dolar AS dalam sebulan terakhir yang sudah mencapai 4,27% masih menjadi perhatian investor. Menurut dia, saat ini rupiah berpotensi melemah lagi menuju level Rp 15.000 per dollar AS.
"Meskipun kami melihat kekuatan fundamental dalam negeri masih cukup kuat, sentimen psikologis dapat saja membawa tekanan pada aksi jual dalam waktu pendek," tutur Okie.
Baca Juga: IHSG ditutup terkoreksi 0,56% ke level 5.051,1 perdagangan Senin (20/7)
Selain itu, ia melihat pergerakan saham dengan kapitalisasi besar juga saat ini cukup terbatas. Oleh karena itu, menurut dia pelaku pasar saat ini masih cenderung wait and see.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News