kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.884.000   -21.000   -1,10%
  • USD/IDR 16.620   -10,00   -0,06%
  • IDX 6.833   5,05   0,07%
  • KOMPAS100 987   -1,19   -0,12%
  • LQ45 765   1,61   0,21%
  • ISSI 218   -0,33   -0,15%
  • IDX30 397   1,17   0,30%
  • IDXHIDIV20 467   0,48   0,10%
  • IDX80 112   0,13   0,12%
  • IDXV30 114   0,08   0,07%
  • IDXQ30 129   0,38   0,29%

IHSG Februari 2022 Sering Hijau, Ini Pilihan Saham yang Berpotensi Beri Cuan


Jumat, 18 Februari 2022 / 06:45 WIB
IHSG Februari 2022 Sering Hijau, Ini Pilihan Saham yang Berpotensi Beri Cuan


Reporter: Kenia Intan | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan Kamis 17 Februari 2022. Namun, secara keseluruhan IHSG pada Februari 2022 ini cukup perkasa.

Apa penyebab IHSG bergerak naik pada Februari 2022? Simak daftar saham penggerak IHSG Februari 2022 dan rekomendasi analis untuk saham yang masih memiliki prospek cerah.

Pada penutupan perdagangan Kamis (17/2), IHSG berada di level 6.835,12, melemah 15,08 poin atau -0,22%. Namun sepanjang Februari 2022 hingga Kamis kemarin, IHSG menguat 3,07% menjadi 6.835,117.

Penguatan IHSG pada Februari tidak terlepas dari saham-saham leader yang menggerakkannya. Mengutip catatan Bursa Efek Indonesia (BEI), saham-saham leader di bulan Februari ini adalah:

  • PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI)
  • PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)
  • PT MNC Studios International Tbk (MSIN)
  • PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM)
  • PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR). 
  • PT Bank Mandiri Tbk (BMRI)
  • PT  Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI)
  • PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA)
  • PT Barito Pacific Tbk (BRPT)
  • PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP)

Baca Juga: IHSG Diproyeksikan Menguat pada Jumat (18/2)

Certified Elliott Wave Analyst-Master PT Kanaka Hita Solvera Daniel Agustinus mencermati, saham-saham itu mencetak kapitalisasi pasar yang besar sehingga mampu menggerakkan IHSG. Sepengamatannya, kinerja emiten yang telah merilis laporan keuangan kuartal IV 2021 terlihat cemerlang sehingga menjadi salah satu katalis positifnya. Terkhusus, saham-saham perbankan seperti BBCA, BMRI, BBNI, dan BBCA.

Sementara untuk saham BRPT, TLKM, dan TPIA, saham-sahamnya kembali diburu karena proyeksi laba yang berpotensi tumbuh hingga double digit. Adapun untuk SUPR, katalis positifnya berasal dari aksi akuisisi yang dilakukan oleh TOWR. Ada rumor, SUPR akan melakukan go private dan hengkang dari bursa. Hal ini yang memicu investor berspekulasi untuk kembali mengumpulkan sahamnya.

Untuk MSIN dan BCAP katalis positif berasal berkaitan dengan aksi korporasi yang dilakukan masing-masing emiten. MSIN melakukan konsolidasi aset perseroan milik MNC media. Dengan adanya transaksi afiliasi perseroan ini, diharapkan dapat mewujudkan sinergi yang maksimal antara existing bisnis MSIN dan platform distribusinya.

Sementara itu, BCAP terdorong aksi akuisisi mayoritas saham Auerbach Grayson & Company LLC, sebuah broker saham yang berpusat di New York yang bergerak di bidang perdagangan global dan riset mendalam secara eksklusif untuk para investor institusi Amerika Serikat

Daniel mencermati, beberapa saham kemungkinan besar masih akan menjadi penopang IHSG, khususnya untuk BBCA, BBRI, BMRI, BBNI dan TLKM. Saham perbankan terbantu dengan kenaikan suku bunga yang diperkirakan akan terjadi tahun ini. 

"Kenaikan suku bunga ini akan membantu menaikkan Net Interest Margin sehingga laba diperkirakan akan melonjak signifikan tahun ini," jelasnya kepada Kontan.co.id, Kamis (17/2). 

Baca Juga: Susul Macquarie, JP Morgan Pangkas Lagi Rekomendasi Saham Bank Jago (ARTO)

Sementara untuk TLKM, dinilai masih memiliki prospek yang menarik seiring bisnisnya yang mulai merambah ke data center dan digital platform.

Kendati memiliki prospek positif dan berpeluang menjadi penggerak IHSG, Daniel menyarankan investor menunggu sahamnya terkoreksi dan mengalami pullback terlebih dahulu. Investor bisa menggunakan analisa teknikal untuk mencari entry timing terbaik di saham-saham tersebut dan sebisa mungkin menghindari Fears Of Missing Out (FOMO). 

Di antara saham-saham itu, ia menjagokan BBRI dan merekomendasikan buy on weakness  di sekitar Rp 4.300 per saham - Rp 4.350 per saham dengan target di harga di sekitar Rp 4.600 per saham - Rp 4.650 per saham.

Pada perdagangan Kamis, 17 Februari 2022, harga saham BBRI berada di level 4.400, turun 20 poin atau 0,45%. Koreksi saham BBRI merupakan saat tepat untuk masuk.

Itulah rekomendasi saham yang menjadi penggerak IHSG pada Februari 2022 ini. Ingat, disclaimer on, segala risiko investasi atas rekomendasi saham di atas menjadi tanggung jawab Anda sendiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×