Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Avanty Nurdiana
JAKARTA. Setelah sempat mencapai rekor tertingginya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup merosot 17,64 poin atau 0,4% menjadi 4.392,37, Senin (7/1). Aksi ambil untung alias profit taking menjadi pemicu penurunan IHSG.
Analis Universal Broker Indonesia, Alwi Assegaf mengatakan, koreksi ini masih terlihat wajar. Investor banyak yang profit taking setelah IHSG menguat tajam selama seminggu lebih.
Sentimen positif bursa Dow Jones karena membaiknya data ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS) ternyata tidak cukup menopang IHSG. Hari ini, Alwi memperkirakan, IHSG masih akan dibayangi aksi serupa, sehingga akan kembali menurun.
Bukan cuma itu, beberapa saham penggerak IHSG seperti saham sektor pertambangan yang sebelumnya menguat tajam, juga mengalami koreksi.
Zulfirman Basir, Analis Monex Investindo Futures mengatakan, pasar memang kekurangan darah untuk melanjutkan penguatan. "Beberapa hari belakangan IHSG cenderung digerakkan faktor global," kata dia.
Kedua analis ini memproyeksi, IHSG hari ini berpotensi bearish. Alwy prediksi IHSG di 4.360-4.430. Sementara Zulfirman memprediksi IHSG di kisaran 4.380 - 4.410.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News