kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.080   96,25   1,38%
  • KOMPAS100 1.059   19,08   1,83%
  • LQ45 833   16,07   1,97%
  • ISSI 214   1,68   0,79%
  • IDX30 425   9,10   2,19%
  • IDXHIDIV20 511   9,34   1,86%
  • IDX80 121   2,21   1,86%
  • IDXV30 125   1,01   0,82%
  • IDXQ30 142   2,63   1,89%

IHSG Ditutup Menguat 0,32% Hari Ini (18/10), Simak Review Pergerakannya Sepekan Ini


Jumat, 18 Oktober 2024 / 19:06 WIB
IHSG Ditutup Menguat 0,32% Hari Ini (18/10), Simak Review Pergerakannya Sepekan Ini
ILUSTRASI. IHSG ditutup menguat 0,32% ke 7.760,06 pada Jumat (18/10)


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat hari ini, Jumat (18/10). Di hari terakhir perdagangan pekan ini, IHSG naik 0,32% atau 25,02 poin ke 7.760,06.

Melansir RTI, IHSG berhasil menguat 3,18% dalam sepekan.

Tujuh indeks sektoral menguat bersama dengan IHSG. Sektor properti dan real estate melonjak 1,51%. Sektor barang konsumsi primer naik 1,36%. Sektor teknologi terangkat 0,92%. Sektor infrastruktur menguat 0,69%. Sektor perindustrian naik 0,32%. Sektor keuangan naik 0,24%. Sektor barang konsumsi non primer menguat 0,17%.

Empat indeks sektoral turun meski IHSG naik. Sektor kesehatan terjun 1,74%. Sektor energi terpangkas 0,67%. Sektor barang baku turun 0,05%. Sektor transportasi dan logistik melemah tipis 0,03%.

Baca Juga: IHSG Menguat ke 7.760 Hari Ini (18/10), TLKM, BBNI, BBCA Paling Banyak Dibeli Asing

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana melihat, penguatan IHSG pada pekan ini disertai dengan adanya peningkatan volume pembelian. 

Beberapa sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG pada pekan ini di antaranya adalah rilis data ekonomi China yang masih menunjukkan adanya perlambatan.

“Lalu, rilis data ekonomi Indonesia yang stabil ditambah rilis suku bunga Bank Indonesia (BI) yang masih berada di 6%, serta rilis data penjualan Amerika Serikat (AS) yang sudah relatif meningkat,” ujarnya kepada Kontan, Jumat (18/10).

Untuk perdagangan hari Senin (21/10), Herditya memperkirakan IHSG rawan koreksi dengan level support 7.695 dan resistance 7.810. 

Pergerakan IHSG di awal pekan besok akan dipengaruhi oleh pergerakan bursa global, yang mana tampaknya investor masih mencermati perkembangan ekonomi China sembari ada rilis data suku bunga China. 

“Selain itu, diperkirakan akan dipengaruhi oleh pergerakan harga komoditas dan nilai tukar rupiah,” ungkapnya.

Pada perdagangan Senin (21/10), Herditya pun menyarankan investor untuk mencermati PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) dengan target harga Rp 472 - Rp 482 per saham, PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) Rp 7.450 - Rp 8.100 per saham, dan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) Rp 1.220 - Rp 1.285 per saham.

Founder Stocknow.id Hendra Wardana melihat, IHSG mencatatkan penguatan yang signifikan selama sepekan ini, dengan tren bullish yang berlanjut setelah mengalami koreksi dalam beberapa pekan sebelumnya. 

Kenaikan ini didukung oleh berbagai sentimen positif, baik dari dalam maupun luar negeri. Secara global, pasar saham mendapatkan angin segar dari stimulus ekonomi yang diumumkan oleh pemerintah China untuk mendorong pertumbuhan, yang memberikan harapan bagi pemulihan ekonomi dunia. 

Baca Juga: 10 Tahun Jokowi IHSG Naik 51,31%, Era SBY Naik 489,29%, Ini Kata Analis

“Selain itu, pasar global relatif tenang terhadap risiko kenaikan suku bunga dari The Fed, di mana para pelaku pasar memperkirakan siklus kenaikan suku bunga akan mendekati akhir,” ujarnya kepada Kontan, Jumat (18/10).

Dari sisi domestik, sentimen yang mendorong penguatan IHSG juga berasal dari ekspektasi positif terhadap pengumuman kabinet presiden terpilih Prabowo Subianto yang diprediksi akan diumumkan pada Senin (21/10). 

Investor berharap kabinet yang dibentuk akan memiliki latar belakang profesional dan fokus pada reformasi ekonomi, yang dapat memperkuat prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia. Optimisme terhadap stabilitas politik pascapemilu juga berkontribusi dalam menguatkan kepercayaan investor.

”Sektor-sektor yang paling diuntungkan selama sepekan ini termasuk infrastruktur, energi, dan konsumer. Saham-saham blue-chip juga mencatatkan kinerja positif seiring meningkatnya sentimen risk-on di pasar,” tuturnya.

Untuk pergerakan pada Senin (21/10), IHSG diperkirakan bergerak di kisaran support 7.656 dan resistance 7.800. Sentimen utama yang menjadi perhatian pasar adalah pengumuman susunan kabinet Prabowo-Gibran. 

Jika nama-nama yang diumumkan dianggap kredibel dan berorientasi pada kebijakan ekonomi yang pro investasi dan pembangunan infrastruktur, IHSG diperkirakan akan melanjutkan penguatannya. 

Sektor-sektor seperti konstruksi, infrastruktur, dan energi kemungkinan akan menjadi sektor yang paling diuntungkan dari kebijakan pemerintah yang pro pembangunan,” ungkapnya.

Di samping itu, stabilitas makroekonomi serta tidak adanya eskalasi lebih lanjut dari ketegangan geopolitik di Timur Tengah juga akan menjadi faktor penting yang akan diperhatikan investor pada pekan depan.

Hendra memaparkan, rekomendasi saham yang bisa dilirik untuk perdagangan Senin adalah PT Pertamina Gas Negara Tbk (PGAS) dengan target harga di Rp 1.600 per saham. Alasannya, PGAS didorong oleh prospek permintaan gas yang kuat seiring dengan rencana pemerintah untuk meningkatkan distribusi gas alam domestik.

“Selain itu, PGAS juga diuntungkan oleh potensi stabilisasi harga gas internasional,” paparnya.

 

Saham PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) juga layak dipertimbangkan dengan target harga di Rp 1.350 per saham. Sebab, sentimen harga minyak dunia yang relatif stabil serta ekspektasi peningkatan produksi energi. 

“MEDC juga berpotensi mendapatkan keuntungan dari proyek-proyek energi baru di bawah pemerintahan yang baru nanti,” katanya.

Lalu, saham PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) juga layak diperhatikan dengan target harga Rp 424 per saham. Sebab, WIKA diprediksi akan diuntungkan oleh rencana ekspansi besar-besaran proyek infrastruktur di Indonesia. 

“Sektor konstruksi secara umum akan mendapat dukungan dari kebijakan pemerintah yang pro-pembangunan, sehingga saham-saham konstruksi seperti WIKA menjadi menarik untuk diakumulasi,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×