Reporter: Kenia Intan | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup lesu pada perdagangan hari ini, Rabu (1/12). IHSG tertekan 0,40% ke level 6.507,68.
Equity Analyst MNC Sekuritas Rifqi Ramadhan mencermati, pelemahan IHSG hari ini mengekor Wall Street yang lesu. Adapun sentimen yang memberatkan adalah potensi penurunan outlook ekonomi, di mana The Fed mempertimbangkan untuk mempercepat pembelian obligasi karena risiko inflasi yang meningkat. Sementara dari domestik, wacana Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) turut membebani pergerakan indeks secara keseluruhan.
Untuk perdagangan besok Kamis (2/12), selama IHSG tidak menembus support di 6.480, pergerakannya masih akan menguat ke level 6.530-6.550. Adapun level resistance berada di 6.592.
Baca Juga: Reksadana pendapatan tetap masih jadi yang paling moncer sepanjang tahun ini
"Faktor yang mendasari reversal dari IHSG adalah terjaganya nilai inflasi secara year on year untuk di Indonesia," ujar Rifqi kepada Kontan.co.id, Rabu (1/12). Asal tahu saja angka inflasi Indonesia pada bulan November 2021 tercatat naik 0,37% month on month (mom) dan 1,75% year on year (yoy).
Angka inflasi itu masih di bawah target Bank Indonesia (BI) yang berada di 2% hingga 4%. Akan tetapi, lebih tinggi dibandingkan perkiraannya dan konsensus yang ditargetkan masing-masing 1,71% yoy dan 1,70% yoy. Diperkirakan tren ini masih akan berlanjut pada Desember 2021.
"Dengan tekanan inflasi yang rendah, kami melihat stabilitas makro dan pasar keuangan tetap terjaga," imbuhnya. Adapun nilai tukar rupiah bergerak di rentang Rp 14.200-14.300/US$ dan tekanan untuk mengetatkan kebijakan moneter menjadi lebih minim di tengah tren kenaikan inflasi global.
Baca Juga: IHSG diprediksi berbalik menguat pada Kamis (2/12)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News