Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Keputusan Bank Indonesia (BI) mengerek suku bunga acuan sebesar 50 basis poin (bps) menjadi 4,25% tak menahan laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Kamis (22/9). IHSG mampu ditutup menguat 0,43% ke level 7.218,90.
Head of Research Jasa Utama Capital Sekuritas Cheril Tanuwijaya menyoroti, IHSG unggul dibandingkan bursa global yang merespons The Federal Open Market Committee (FOMC) dengan aksi jual. Meski BI menaikkan suku bunga di atas perkiraan pasar, tapi sejauh ini pasar domestik masih merespons secara positif.
"Investor asing yang masuk juga menjadi penopang penguatan IHSG hari ini. Net buy asing cukup besar hingga Rp 800-an miliar," terang Cheryl kepada Kontan.co.id, Kamis (22/9).
Analis Investindo Nusantara Sekuritas Pandhu Dewanto punya pandangan serupa. Penguatan IHSG pada Kamis menunjukkan optimisme pasar yang masih cukup kuat, meski terjadi kenaikan suku bunga The Fed di Amerika Serikat (AS) maupun di dalam negeri.
Baca Juga: IHSG Naik 0,43% ke 7.218 Pada Kamis (22/9) Setelah BI Mengerek Suku Bunga
Selain pasar yang sudah mengantisipasi kenaikan suku bunga, laju IHSG juga tak lepas dari efek lonjakan harga komoditas global, terutama harga batubara yang kembali mendekati area tertingginya. Hal ini merupakan dorongan bagi saham sektor energi yang menjadi market leader.
Prediksi Pandhu, pada Jumat (23/9) IHSG akan bergerak dengan kecenderungan melanjutkan penguatan. Dengan target bergerak ke level 7.250 - 7.300, sedangkan area support berada di 7.128 - 7.170.
Secara teknikal, Head of Research NH Korindo Sekuritas Indonesia Liza Camelia Suryanata melihat adanya perbaikan pada gerak IHSG yang dalam beberapa hari terakhir gagal menembus area 7.200.
Dengan penutupan Kamis (22/9) di area 7.218, maka bukan tak mungkin IHSG kembali ke arah bullish. Dengan catatan, mampu break out MA10 pada posisi 7.236 - 7.240.
"Namun untuk penutupan pekan ini, mampu pertahankan support 7.210 saja sudah cukup menenangkan," kata Liza.
Sementara itu, Cheril mengingatkan bahwa potensi pelemahan IHSG masih terbuka. Terlebih, pelaku pasar juga masih menantikan pidato Gubernur The Fed Jerome Powell pada Sabtu pagi waktu Indonesia, terkait proyeksi ekonomi AS dan global.
Baca Juga: Harga Saham BUMI Stagnan, SLIS Melesat di Perdagangan Bursa Kamis (22/9)
Cheril memperkirakan, IHSG pada Jumat akan bergerak pada rentang 7.100 - 7.220. Pelaku pasar bisa mempertimbangkan untuk mengoleksi saham PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP), PT Buana Lintas Lautan Tbk (BULL), dan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA).
Menimbang pergerakan pasar hari ini, Pandhu lebih menjagokan saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Barito Pacific Tbk (BRPT), dan PT Indika Energy Tbk (INDY). Target harga masing-masing berada di posisi Rp 1.910, Rp 885, dan Rp 3.250.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News