Reporter: Krisantus de Rosari Binsasi | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 3,87% pada akhir perdagangan hari ini (5/9) ke posisi 5.683,5.
Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper mengatakan, pelemahan IHSG diakibatkan oleh nilai tukar rupiah yang kembali melemah.
"Selain itu, tercatat net foreign sell di pasar reguler sebesar Rp 892 miliar mengindikasikan investor asing mulai keluar dari pasar saham," jelasnya, Rabu (5/9).
Dia memprediksi IHSG akan melanjutkan pelemahan pada esok hari (6/9).
Adapun support pertama dan kedua masing-masing akan berada di level 5.580 hingga 5.477.
Sedangkan resistance pertama dan kedua masing-masing akan berada di level 5.827 hingga 5.971.
Dia lalu melanjutkan bahwa pelemahan IHSG masih dipengaruhi oleh pelemahan nilai tukar rupiah. Selain itu, kenaikan yield 10-year bonds Indonesia ke level 8,4% juga menjadi sentimen negatif bagi pasar saham.
"Secara teknikal, IHSG membentuk bearish candle setelah breakdown support moving average 50 mengindikasikan masih akan terjadi pelemahan," imbuhnya.
Analis Erdikha Elit Sekuritas Hendri Widiantoro juga memiliki prediksi serupa.
"Secara teknikal, terjadi gap down membentuk trend bearish continuation menembus 3 level support sekaligus disertai dengan volume distribusi yang cukup signifikan. Indikator stochastic mengarah ke areal oversold dengan ruang pelemahan yang sempit," ujarnya.
Ia juga bilang, indikator bill william menunjukkan bahwa composite sempat menembus level fractal Buy dan berbalik ke arah momentum negatif yang mana terjadi pada fase deselerasi.
“Ada indikasi potensi pelemahan jangka pendek masih mungkin terjadi kendati pasar sudah tergolong murah,” kata Hendri.
Selain itu, menurut dia, ada indikasi panic selling pada investor akibat kurs rupiah yang kian melemah ditambah sentimen kondisi ekonomi - politik di beberapa negara berkembang.
Hendri memprediksi, IHSG akan bergerak sideways cenderung melemah dengan range pergerakan di level 5.630-5.736.
Hendri turut menyarankan agar Investor disarankan untuk tidak mengambil posisi terlebih dulu di pasar saham pada esok hari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News