Reporter: Kenia Intan | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah menyentuh all time high pada perdagangan kemarin Rabu (9/2), IHSG tercatat melemah 0,16% pada perdagangan Kamis (10/2). Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG ditutup di level 6.823,643.
Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan mengatakan, meskipun Bank Indonesia (BI) menjaga suku bunga acuan tetap rendah, IHSG masih dibayangi kasus Covid-19 yang naik signifikan di dalam negeri.
Pelemahan IHSG diperkirakan masih akan berlanjut pada perdagangan di akhir pekan, Jumat (11/2). Dennies memproyeksikan, IHSG akan bergerak dengan level support 6.800 hingga 6.777 dan level resistance di 6.860 hingga 6.897.
Sepengamatannya, di akhir pekan ini IHSG masih minim sentimen terkait data ekonomi. Sementara, investor masih akan mencermati kenaikan kasus Covid-19 di dalam negeri. Adapun secara teknikal, indikator-indikator menunjukkan adanya pelemahan pada Jumat.
Baca Juga: IHSG Diprediksi Bergerak Melemah Jelang Akhir Pekan Ini
"Candlestick membentuk higher high dan higher low namun stochastic membentuk deadcross mengindikasikan tren penguatan sudah terbatas dan berpotensi mengalami koreksi," ungkapnya dalam riset yang diterima Kontan.co.id, Kamis (10/2).
Di tengah pergerakan IHSG yang diperkirakan terkoreksi, saham-saham ini dicermati oleh analis:
1. PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE)
Membentuk formasi three black crow dan breakdown support. Analis menyarankan Sell/Take Profit. Adapun entry level BSDE di Rp 960-Rp 980 per saham. Stop loss di Rp 950 per saham. Target harga BSDE di kisaran Rp 1.040-Rp 1.065 per saham.
2. PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN)
Candlestick membentuk higher high dan higher low dengan kenaikan volume berpotensi menguat dan uji resistance terdekat. Investor dapat masuk di harga Rp 915-Rp 935 per saham. Stop loss di Rp 900 per saham. Adapun target harganya di Rp 970-Rp 990 per saham.
Baca Juga: IHSG Turun 0,16% ke 6.823 Hingga Tutup Pasar Kamis (10/2)
3. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)
Mengalami koreksi dan kembali ke sekitar support trend konsolidasi. Analis menyarankan masuk di Rp 7.750-Rp 7.850 per saham. Stop loss di Rp 7.700 per saham. Target harganya di kisaran Rp 8.000-Rp 8.100 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News