CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.322.000   -29.000   -1,23%
  • USD/IDR 16.780   33,00   0,20%
  • IDX 8.377   -39,82   -0,47%
  • KOMPAS100 1.161   -4,44   -0,38%
  • LQ45 846   -3,79   -0,45%
  • ISSI 292   -1,89   -0,64%
  • IDX30 442   -2,76   -0,62%
  • IDXHIDIV20 513   -1,03   -0,20%
  • IDX80 130   -0,74   -0,56%
  • IDXV30 136   -1,01   -0,74%
  • IDXQ30 142   0,01   0,01%

IHSG Diproyeksi Menguat pada Selasa (18/11/2025), Cek Rekomendasi Saham dari Analis


Selasa, 18 November 2025 / 07:00 WIB
IHSG Diproyeksi Menguat pada Selasa (18/11/2025), Cek Rekomendasi Saham dari Analis
ILUSTRASI. Penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi masih akan berlanjut pada perdagangan Selasa (18/11/2025). KONTAN/Cheppy A. Muchlis/28/10/2025


Reporter: Muhammad Alief Andri | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,55% ke level 8.416,88 pada akhir perdagangan Senin (17/11/2025). Penguatan ini terutama ditopang lonjakan saham-saham berkapitalisasi besar serta blue chips perbankan yang kembali mencatat kenaikan signifikan.

Penguatan IHSG diprediksi masih akan berlanjut pada perdagangan Selasa (18/11/2025).

Head of Equity Research Kiwoom Sekuritas Indonesia Liza Camelia Suryanata menilai, penguatan IHSG pada Senin (17/11/2025) sebagian besar berasal dari saham-saham penggerak indeks.

“Market cap besar yang naik itu BBCA naik 1,78%, DSSA 6,58%, TPIA 1,43%, BBRI 1,03%. Belum lagi BMRI naik 1,47% dan TLKM naik 1,69%. CUAN juga naik 2,33%. Kenaikan saham-saham big caps dan blue chips ini menjadi index mover utama,” ujar Liza kepada Kontan, Senin (17/11/2025).

Dari eksternal, ia menyoroti bahwa meski pemerintah Amerika Serikat sudah keluar dari masa government shutdown, data ekonomi tidak akan langsung tersedia. Hal ini karena selama penutupan, pegawai federal tidak bekerja sehingga proses pengumpulan data terhenti.

Baca Juga: Santa Claus Rally Masih Mungkin Terjadi, IHSG Berpeluang Menguat hingga Akhir Tahun

“Angka nonfarm payroll September kemungkinan tidak akan dirilis. Baru data Oktober yang bisa keluar. Ini penting buat The Fed menentukan arah suku bunga. Peluang pemangkasan (suku bunga The Fed) Desember sudah turun ke sekitar 50%,” jelasnya.

Dari dalam negeri, pasar menunggu hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada Rabu (19/11/2025). Liza menilai BI memiliki window terakhir untuk menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin demi mendorong belanja masyarakat dan mengejar target pertumbuhan ekonomi. “

GDP kuartal III-2025 hanya sedikit di atas 5%, masih jauh dari harapan. Dengan likuiditas global yang longgar dan volatilitas regional rendah, ini momentum yang tepat,” katanya.

Secara teknikal, Liza menilai IHSG masih berada dalam tren bullish. Support kuat berada di 8.350, sementara resistance terdekat adalah area all time high IHSG di 8.478.

“Kalau menembus itu, kami masih optimistis IHSG bisa mencapai 8.600 bahkan sebelum akhir tahun. Saham-saham perbankan bisa kembali melanjutkan swing bullish, apalagi kalau BI benar-benar menurunkan suku bunga,” ujarnya.

Baca Juga: IHSG Diramal Tembus 8.500 Pekan Ini, Simak Sentimen Pendukungnya

Sementara itu, Investment Analyst Edvisor Provina Visindo, Indy Naila, menilai sentimen global masih menjadi perhatian karena meski pemerintahan AS sudah kembali berjalan, kekhawatiran fiskal tetap tinggi dan sejumlah data ekonomi belum tersedia.

“Outlook suku bunga AS berpotensi ditahan sehingga volatilitas masih membayangi pasar. Domestik fokus ke RDG BI karena rupiah berada di kisaran Rp 16.700,” katanya.

Indy memperkirakan IHSG bergerak di rentang 8.354-8.500 pada perdagangan Selasa (18/11/2025). Ia merekomendasikan akumulasi bertahap untuk ICBP (target Rp 10.000), KLBF Rp1.500, dan AMRT Rp 2.400.

Senada, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Nafan Aji Gusta, melihat IHSG masih berada dalam fase uptrend berdasarkan pergerakan MA20 dan MA60 yang membentuk positive crossover.

“Arah pasar mulai berfokus pada RDG BI pertengahan pekan ini. Dari global, AS resmi keluar dari shutdown terpanjang sepanjang sejarah, namun dampaknya terhadap data ekonomi masih terasa,” ujarnya.

Secara teknikal, Nafan memproyeksikan IHSG masih berpeluang menguat dengan support di 8.355 dan 8.310 serta resistance di 8.448 dan 8.506.

Ia menyarankan investor melakukan akumulasi pada saham-saham berfundamental kuat, strategi buy on dip, dan tetap disiplin manajemen risiko.

Dengan kombinasi penguatan big caps, ekspektasi pemangkasan suku bunga BI, dan tren teknikal yang solid, pasar menilai peluang kenaikan IHSG pada perdagangan Selasa masih cukup terbuka, meski sentimen global dan ketidakpastian data ekonomi AS tetap perlu dicermati.

Selanjutnya: Hilirisasi di Weda Bay Dorong Ekonomi Maluku Utara Melesat 32%

Menarik Dibaca: Poco F8 Pro Akan Rilis dengan Snapdragon 8 Elite? Cek Jawabannya di Sini!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×