Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona merah pada perdagangan, Selasa (26/1). IHSG tercatat melemah 1,89% ke level 6.140,17.
Mengutip data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks sektoral di bursa seluruhnya memang memerah. Penurunan paling signifikan dirasakan sektor transportasi dan logistik hingga 3,47%. Setelahnya disusul sektor infrastruktur dan sektor industrial yang turun masing-masing 2,90% dan 2,52%.
Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan mengungkapkan, pelemahan IHSG disebabkan minimnya sentimen data perekonomian. Di sisi lain, ada kekhawatiran pasar akan kasus Covid-19 yang telah menembus angka satu juta di Indonesia.
Untuk perdagangan Rabu (27/1), IHSG diprediksi masih melanjutkan pelemahan. Secara teknikal candlestick membentuk lower high dan lower low, serta indikator stochastic yang melebar setelah membentuk dead cross mengindikasikan tren pelemahan masih akan berlangsung.
" Pergerakan diperkirakan akan terbatas menjelang penetapan suku bunga The Fed pada hari Kamis," ujar Dennies dalam riset yang diterima Kontan.co.id, Selasa (26/1).
Adapun ia memproyeksikan, IHSG akan bergerak dengan level support 6.085 hingga 6.031 dan resistance di 6.231 hingga 6.323.
Baca Juga: Buy on weakness, strategi trading saat koreksi
Di tengah IHSG yang diproyeksikan bergerak melemah, saham-saham ini dicermati analis:
1. PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA)
ASSA breakdown support. Analis menyarankan untuk sell atau take profit. Analis bisa masuk ke saham ini di harga Rp 790 hingga Rp 820. Stop loss di Rp 780. Sementara itu, target harganya berada Rp 870 hingga Rp 900.
2. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM)
BJTM mengalami koreksi, breakdown support. Analis menyarankan sell atau cut loss. Investor disarankan masuk di harga Rp 825 hingga Rp 850. Stop loss di Rp 810. Target harganya dipatok Rp 880 hingga Rp 900.
3. PT Prudelta Lestari Tbk (DMAS)
DMAS masih bergerak dalam tren konsolidasi jangka pendek. Terlihat ada peningkatan volume dan potensi untuk menguat. Analis menyarankan investor masuk di harga Rp 230 hingga RP 236. Stop loss di Rp 226. Adapun target harganya berada di Rp 244 hingga Rp 250.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News