Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi melanjutkan pelemahan pada Selasa (21/2). Senin (20/2), IHSG ditutup turun tipis 0,01% atau 1 poin ke level 6.894,71.
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana melihat, koreksi IHSG tersebut sejalan dengan proyeksinya, meskipun indeks global dan Asia cenderung menguat. Untuk Selasa (21/2), ia memperkirakan, pergerakan IHSG masih cenderung konsolidasi.
"Dan dalam timeframe yang besar, kami melihat masih adanya kecenderungan koreksi," ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (20/2).
Baca Juga: IHSG Berpotensi Naik Pekan Ini, Cek 20 Saham Rekomendasi Indo Premier Sekuritas
Menurut Herditya, koreksi terjadi karena investor masih cenderung wait and see rilis beberapa data ekonomi seperti PMI manufaktur Amerika Serikat (AS) dan suku bunga China. MNC Sekuritas memproyeksikan IHSG akan bergerak dengan support di 6.803 dan resistance pada level 6.946.
Equity Analyst Phintraco Sekuritas Alrich Paskalis Tambolang juga menilai IHSG berpotensi mengalami koreksi. "IHSG rawan membentuk minor bearish reversal setelah breaklow MA20 di 6.900 di Senin (20/2)," katanya.
Secara teknikal, negative slope pada MACD cenderung melebar, memperkuat indikasi tersebut. Nah, jika pelemahan berlanjut, ia menyarankan investor memperhatikan support kuat berikutnya di kisaran 6.820 (MA50).
Hanya saja, potensi technical rebound di Selasa (21/2) masih terbuka, apabila IHSG bertahan di 6.860. Alrich pun memperkirakan IHSG akan bergerak dengan support 6.820 dan resistance pada level 6.940.
Adapun sentimen, Selasa (21/2) dari profit taking di saham-saham yang menguat signifikan sepanjang pekan lalu, termasuk saham-saham teknologi menekan IHSG di Senin (20/2).
"Kondisi ini masih mungkin berlanjut di Selasa (21/2) di tengah kecenderungan pelaku pasar untuk mengantisipasi rilis risalah The Fed (23/2)," jelasnya.
Pelaku pasar berharap memperoleh informasi mengenai puncak The Fed Rate dari risalah tersebut. Saat ini, pasar mengantisipasi setidaknya 3 kali kenaikan The Fed Rate di semester I 2023.
Alrich menyarankan, investor bisa memperhatikan emiten-emiten dengan potensi rebound seperti TLKM, BSDE, PWON, UNVR, INDF dan TINS. Sementara Herditya merekomendasikan ASLC, PNBS, dan ESSA.
Baca Juga: IHSG Turun Tipis 0,01% ke 6.894 Hingga Tutup Pasar Senin (20/2)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News