kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

IHSG Diprediksi Masih akan Positif hingga Akhir 2022, Saham-saham Ini Bisa Ditimbang


Senin, 15 Agustus 2022 / 06:05 WIB
IHSG Diprediksi Masih akan Positif hingga Akhir 2022, Saham-saham Ini Bisa Ditimbang


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rally Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus berlanjut hingga menembus level 7.100 memasuki pertengahan Agustus 2022. Sampai akhir tahun 2022, analis melihat prospek IHSG masih positif. 

Pada Kamis (11/8) pekan lalu, IHSG melesat 1,05% ke level 7.160,38. Kemudian, IHSG terkoreksi tipis 0,43% ke 7.129,27 pada Jumat (12/8).

Kepala Riset FAC Sekuritas Indonesia Wisnu Prambudi Wibowo mengatakan, rally IHSG mulai terjadi sejak pertengahan Juli 2022 dari level 6.600-an. Saat ini, IHSG sedang dalam fase bullish seiring dengan katalis positif dari data ekonomi domestik dan lompatan kinerja emiten pada kuartal II-2022.

Menurut Wisnu, IHSG berpotensi lanjut melaju ke level 7.200. Meski dalam jangka pendek, aksi ambil keuntungan alias profit taking potensial terjadi sehingga dapat menimbulkan koreksi IHSG.

Baca Juga: Kapitalisasi Pasar Bursa Naik 13% ytd, Ditopang Sektor Energi dan Konsumer

"Ketidakpastian dari eksternal masih tinggi, seperti tensi geopolitik, pengetatan kebijakan moneter khususnya negara maju, dan tren penurunan ekonomi global, tetapi kami melihat koreksi IHSG lebih disebabkan profit taking saja," kata Wisnu saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (14/8).

Wisnu memperkirakan, support terdekat IHSG berada di level 6.930 dengan support selanjutnya di 6.640. Sementara itu, resistance terdekat IHSG berada di level 7.262 dengan resistance berikutnya di 7.355.

Sampai akhir tahun 2022, Wisnu melihat prospek IHSG masih positif. Ia menargetkan IHSG bisa naik lagi ke level 7.300 seiring dengan berbagai faktor pendukung.

Mulai dari ekonomi Indonesia 2022 yang diprediksi tumbuh 4,5%-5,3%, rupiah yang stabil, inflasi terkendali, dan neraca perdagangan yang surplus seiring kenaikan harga komoditas. 

Faktor lainnya adalah investasi dalam negeri yang mencatatkan performa positif, kinerja emiten tumbuh positif pada 2022, dan kasus Covid-19 yang terkendali.

Sementara itu, Head of Research Jasa Utama Capital Sekuritas Cheril Tanuwijaya mengatakan, IHSG pada akhir tahun 2022 dapat mencapai level 7.400. Angka tersebut merupakan target moderatnya.

Potensi kenaikan lanjutan IHSG didorong oleh data makroekonomi Indonesia yang lebih baik dari negara dalam kelompok yang sama. Mulai dari data pertumbuhan ekonomi, inlasi, dan cadangan devisa.

"Data juga menunjukkan tren pemulihan ekonomi di Indonesia masih terus berlanjut. Hal ini terlihat dari hasil earning perusahaan yang meningkat di kuartal II-2022 dan kredit yang tumbuh," ucap Cheril.

Untuk jangka pendek, level 7.200 merupakan target resistance terdekat IHSG dengan support kuat di 6.800. Menurut Cheril, koreksi IHSG dapat terjadi namun tidak terlalu signifikan.

"Koreksinya karena potensi kenaikan inflasi dalam negeri, kenaikan suku bunga Bank Indonesia yang belum tahu seberapa besar dan seberapa berdampak terhadap dunia usaha, serta konflik geopolitik Rusia dan Ukraina yang juga menambah ketidakpastian," ungkap Cheril.

Di tengah prospek IHSG yang masih positif hingga akhir tahun, Cheril menyukai saham-saham perbankan, teknologi, dan komoditas energi. Sebut saja BBRI, BBCA, BBNI, EMTK, BUKA, ITMG, dan INDY.

Sektor perbankan dipilih karena prospektif seiring dengan kredit yang bertumbuh. Bahkan, Bank Indonesia merevisi naik target kredit menjadi 9%-11%. Kemudian, sektor teknologi berpeluang diuntungkan menjelang tahun pemilu.

Lalu, sektor energi dipilih karena krisis energi secara global masih akan membawa harga komoditas energi naik lagi. Saham-saham di atas diprediksi mempunyai potensi kenaikan harga 10%.

Tak jauh berbeda, Wisnu juga menyukai saham-saham dari sektor keuangan, energi, dan bahan baku untuk semester 2 2022.

"Ketiga sektor ini menjadi favorit seiring prospek pertumbuhan ekonomi dan tingginya harga komoditas tahun 2022 dibandingkan 2021," ucap Wisnu.

Sektor infrastruktur juga masih menarik, khususnya telekomunikasi dan menara telekomunikasi. Pasalnya, bottom line emiten di kuartal II-2022 tumbuh dan permintaan kinerja paket data serta jasa penunjang sektor digital terus meningkat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×