Reporter: Kenia Intan | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona hijau pada perdagangan pekan lalu, Jumat (10/12). IHSG terkerek 0,14% atau 8,99 poin ke level 6.652,92.
Mengutip catatan Bursa Efek Indonesia (BEI) mayoritas sektor di bursa bergerak menghijau kemarin Jumat. Penguatan paling signifikan dialami oleh sektor barang konsumen non-primer hingga 2,17%. Setelahnya ada sektor transportasi dan logistik yang menguat 1,59%, serta sektor energi yang meningkat 0,87%.
Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengungkapkan, IHSG yang akhirnya ditutup menguat setelah hampir seharian bergerak di area negatif itu mengindikasikan antisipasi pelaku pasar terhadap kenaikan inflasi Amerika Serikat (AS) ke level 6,80% yoy di November 2021.
Data terebut memperkuat keyakinan pengetatan kebijakan moneter yang agresif oleh The Fed. Asal tahu saja, The Fed dijadwalkan akan membahas hal tersebut dalam FOMC pada 14-15 Desember 2021.
Baca Juga: IHSG menguat 1,75% dalam sepekan, kapitalisasi pasar naik 2,97%
Di tengah isu tersebut, pelemahan nilai tukar rupiah cenderung terbatas yaitu 0,14% ke level Rp 14.370 per US dolar pada Jumat sore. Adapun nilai tukar rupiah tertopang data positif domestik. Terbaru, ada kenaikan retail sales sebesar 6,50% yoy di Oktober 2021.
Sebelumnya, consumer confidence index naik ke 118,5 di November 2021 dari 113,4 di Oktober 2021. Data-data ini meningkatkan optimisme pelaku pasar terhadap outlook ekonomi Indonesia.
"Oleh sebab itu, tekanan di Jumat diperkirakan bersifat sementara. IHSG berpeluang menguat ke kisaran 6.660-6.680 di perdagangan Senin," jelasnya dalam riset yang diterima Kontan.co.id, Jumat (10/12).
Lebih lanjut diungkapkan, secara teknikal terdapat pelebaran positive slope pada Stochastic RSI dan MACD. IHSG diproyeksi akan memiliki level support di 6.580 dan resistance di 6.680.
Mempertimbangkan kondisi tersebut, Valdy menyarankan investor untuk mencermati saham-saham terkait dengan konsumsi masyarakat, terutama ASII, TLKM, TOWR, UNVR, dan INDF. Adapun saham perbankan seperti BBCA juga bisa diperhatikan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News