Reporter: Juwita Aldiani | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi 0,19% ke 5.417,14 pada perdagangan Selasa (23/8). Pergerakan IHSG ditopang nilai transaksi Rp 7,94 triliun.
Investor asing mencetak net sell Rp 163,21 miliar. Tujuh sektor ditutup melemah. Sektor aneka industri mencetak penurunan terbesar, yakni 2,25%. Disusul sektor pertambangan dengan penurunan 1,37%.
Penekan laju IHSG adalah BBCA, ASII, BBRI, BMRI dan GGRM.
Analis Philip Securities Milka Mutiara mengatakan, indeks terbebani aksi ambil untung, setelah Bank Indonesia memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi 2016. "Pelemahan harga minyak ke US$ 46,89 per barel turut membebani sektor tambang," kata dia, Selasa (23/08).
Menurut Tasrul, analis KDB Daewoo Securities, hasil optimalisasi indikator money flow index (MFI) menunjukkan IHSG saat ini berada di sekitar support trendline dan indikator W%R mulai naik.
"Volume transaksi tembus rata-rata, dengan demikian peluang kenaikan akan terbuka dengan catatan minimal level 5.413 mampu dipertahankan," jelas Tasrul.
Tasrul memprediksi, hari ini (24/08) IHSG naik dengan rentang pergerakan 5.413–5.453. Milka juga memprediksi IHSG menguat di kisaran 5.315–5.490.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News