kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

IHSG Dibayangi Rilis Inflasi AS, Cek Rekomendasi untuk Perdagangan Rabu (15/11)


Selasa, 14 November 2023 / 17:47 WIB
IHSG Dibayangi Rilis Inflasi AS, Cek Rekomendasi untuk Perdagangan Rabu (15/11)
ILUSTRASI. analis memberikan rekomendasi saham untuk perdagangan Rabu (15/11)


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih akan dibayangi oleh rilis data inflasi dari Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Rabu (15/11).

IHSG parkir di level 6.862,05 hingga akhir perdagangan Selasa (14/11). Angka tersebut menguat 0,35% atau naik 23,74 poin dari penutupan sebelumnya.

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menjelaskan pergerakan IHSG hari ini masih dipengaruhi oleh pergerakan bursa global dan Asia yang menguat.

"Namun demikian investor cenderung wait and see akan adanya rilis data inflasi AS pada malam hari nanti," jelas Herditya saat dihubungi Kontan, Selasa (14/11).

Baca Juga: IHSG Naik 0,35% ke 6.862, ARTO, ESSA dan MDKA Top Gainers di LQ45, Selasa (14/11)

Untuk perdagangan Rabu (15/11), MNC Sekuritas memproyeksikan IHSG akan rawan terkoreksi. IHSG akan uji support di level 6.800 dan resistance di 6.887.

Equity Research Analyst Alrich Paskalis Tambolang menjabarkan secara teknikal, IHSG telah breakout MA5 di level 6.832 pada perdagangan hari ini.

"Secara indikator teknikal, telah terbentuk golden cross pada Stochastic RSI dan pelebaran positive slope pada MACD," ujar dia.

Dengan begitu, Alrich memproyeksikan IHSG akan lanjut menguat pada perdagangan Rabu (15/11). IHSG diperkirakan akan menguji resistance di area 6.880 hingga 6.900.

Kendati begitu, Alrich menilai pergerakan IHSG masih akan dipengaruhi oleh rilis data inflasi dari Negeri Paman Sam yang diperkirakan akan turun ke level 3,3% secara tahunan di Oktober 2023.

Pergerakan IHSG juga dipengaruhi oleh pertanyaan sejumlah pejabat tinggi The Fed yang memberikan sinyal soal seberapa bank sentral itu akan mempertahankan suku bunga di level tinggi.

 

Sementara dari dalam negeri, para investor dan pelaku pasar akan menanti rilis data Neraca Perdagangan Indonesia (NPI). Surplus NPI diperkirakan kembali terjadi pada Oktober 2023.

"Akan tetapi, surplus tersebut disebabkan oleh penurunan nilai ekspor yang lebih dalam dari penurunan nilai impor," jelas Alrich.

Untuk perdagangan Rabu (15/11), pilihan Phintraco Sekuritas jatuh pada ICBP, GGRM, JPFA, ELSA, BBNI, PPTP dan ESSA. Sementara pilihan MNC Sekuritas ada di ESSA, ASRI dan BRIS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×