Reporter: Emir Yanwardhana | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,16% ke level 5.254,36 usai pengumuman kenaikan suku bunga The Fed, Rabu (15/12). Pelemahan ini ditopang nilai transaksi Rp 8,05 triliun. Koreksi indeks ini bisa menjadi kesempatan untuk mengoleksi saham unggulan.
Analis Daewoo Securities Heldy Arifien mengatakan, beberapa saham unggulan, seperti HMSP, BBCA, UNVR, dan UNTR, menahan pelemahan indeks kemarin.
"Di akhir pekan, IHSG masih berpeluang rebound ke area 5.300," kata Heldy. Dia memperkirakan, IHSG akan bergerak di kisaran 5.230–5.305 hari ini.
Analis First Asia Capital David Sutyanto mengatakan, IHSG masih rawan koreksi lanjutan. Hal ini disebabkan penguatan nilai tukar dollar Amerika Serikat (AS) dan melemahnya harga minyak mentah dunia.
Oleh karena itu, dalam jangka pendek, kemungkinan IHSG masih akan terkoreksi antara support 5.200 dan resistance 5.300. Koreksi lanjutan bisa terjadi jika pasar masih bereaksi negatif terhadap komentar Gubernur The Fed Janet Yellen yang menyebut The Fed berniat menaikkan suku bunga tiga kali di 2017.
Maklum, pasar sebelum ini memprediksi bunga The Fed cuma naik dua kali di tahun depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News