Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tampak percaya diri di sepanjang transaksi sesi I hari ini (25/8). Hingga penutupan sesi I, indeks ditutup dengan lompatan 1,95% menjadi 4.244,96.
Jumlah saham yang naik sebanyak 146 saham. Sedangkan jumlah saham yang turun sebanyak 132 saham dan 57 saham lainnya diam di tempat. Volume transaksi siang ini melibatkan 4,955 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 3,827 triliun.
Secara sektoral, sembilan sektor kompak menghijau. Tiga sektor dengan kenaikan terbesar yakni sektor barang konsumen yang naik 3,27%, sektor keuangan naik 3,15%, dan sektor manufaktur naik 2,46%. Sedangkan satu-satunya sektor yang tertekan adalah sektor pertambangan sebesar 0,44%.
Pergerakan IHSG sejalan dengan bursa lain di kawasan regional. Data Bloomberg menunjukkan, pada pukul 12.52 waktu Hong Kong, indeks MSCI Asia Pacific melaju 0,5%. Sementara itu, indeks S&P/ASX 200 Australia naik 2,5% dan indeks Kospi Korea Selatan naik 1,2% di Seoul.
Di Taiwan, indeks Taeix melompat hingga 3,3%. Sedangkan indeks Strait Times Singapura naik 1,8%. Adapun indeks Topix Jepang hanya naik 0,4%.
"Faktor fundamental sebenarnya tidak seburuk yang diberitakan. Ini hanya masalah apakah Anda mau ikut-ikutan menarik dana dari pasar saham atau menunggu hingga segala sesuatunya mereda," jelas David McDonald, Chief Investment Strategist untuk Australia di Credit Suisse Group AG.
Di sisi lain, pasar saham China masih tertekan. Siang ini, indeks Shanghai Composite anjlok 4,3%. "Yang terjadi saat ini hanya panic selling dan masalah kepercayaan. Sepertinya investor sudah kehilangan rasa percaya mereka sehingga ada kemungkinan pasar saham melorot lebih dalam lagi. Apalagi pemerintah enggan masuk menyelamatkan pasar karena aksi jual terjadi secara global sehingga tidak akan berdampak pada apapun juga," jelas Wei Wei, analis Huaxi Securities Co di Shanghai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
